SOLOPOS.COM - Pedagang ikan di Pasar Nusukan Solo menata dagangannya sekitar pukul 22.00 WIB, Kamis (12/5/2022). (Solopos.com/Gigih Windar Pratama)

Solopos.com, SOLO —  Pedagang ikan di Pasar Nusukan, Banjarsari, Solo, selalu ramai pembeli meski baru buka pada tengah malam. Dagangan mereka bahkan biasanya langsung ludes dalam hitungan menit.

Pantauan Solopos.com di Pasar Nusukan, Kamis (12/5/2022) malam, lampu masih menyala. Truk membawa tabung oksigen dan wadah berisi air mulai merapat.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Tidak lama berselang, isi dari wadah air tersebut keluar, ikan nila atau kakap segar bertebaran. Hanya dalam hitungan menit, ikan-ikan tersebut habis diborong pembeli.

Tapi malam belum selesai untuk penjual. Mereka bersiap lagi mengisi dagangan mereka untuk kembali dijajakan. Salah satu penjual ikan di Pasar Nusukan, Solo, tersebut adalah Hana.

Ekspedisi Mudik 2024

Ia datang ke pasar tersebut sekitar pukul 21.00 WIB. Menurutnya, itu terhitung ‘pagi’ untuk pedagang ikan. Karena biasanya pasar ikan baru dimulai pada pukul 22.00 WIB.

Baca Juga: Dikeluhkan Warga, Tempat Penjualan Ikan Belakang Pasar Nusukan Disidak DLH Solo

“Biasanya pada datang pukul 22.00 WIB. Ini juga baru ada tiga penjual, puncaknya nanti pukul 00.00 WIB. Itu lebih ramai, biasanya sampai dini hari,” ujarnya saat ditemui Solopos.com, Kamis (12/5/2022).

Lebih Murah

Malam itu ia membawa 1 ton ikan nila untuk dijual. Ikan-ikan tersebut berasal dari berbagai tempat. Ada yang dari Pasar Jaten hingga Grosir Ikan GRM.

Hana tidak hanya berjualan ikan di Pasar Nusukan, tapi juga di Pasar Ikan Balekambang Solo. “Ini bawa 1 ton malam ini, ambil dari Jaten sama GRM. Ikan ini juga tidak dijual di sini saja, ada yang dipasok ke Pasar Balekambang juga,” ujarnya.

Baca Juga: Ramai Lagi, Ini 5 Fakta Tersembunyi dari Pasar Ikan Balekambang Solo

Menurut Hana, kebanyakan pembeli ikan di Pasar Nusukan adalah pedagang yang membeli dalam jumlah besar. Harganya pun lebih murah dibandingkan di Pasar Ikan Balekambang yang memang kebanyakan pembelinya eceran untuk konsumsi.

Benar saja, tidak lama setelah menggelar lapak dan menurunkan ikan, pembeli langsung mengerubungi Hana. Rata-rata mereka adalah pedagang yang akan menjual kembali ikan-ikan itu di pasar-pasar atau diolah menjadi santapan ikan bakar di warung makan.

Dengan sabar Hana melayani pembeli, memasukkan 10 kilogram ikan yang sudah ditimbang ke dalam bungkus plastik berwarna merah. Ketika memasukkan ke dalam bungkus, sudah ada empat bungkus merah dan dua bungkus putih yang sudah berisi ikan. “Pesanan, yang plastik merah 10 kilogram, yang putih 1 kilogram,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya