SOLOPOS.COM - Kegiatan webinar bertema Building a Thriving Social Enterpreneur yang digelar UKSW, Rabu (17/11/2021). (Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA — Co-founder & Chief Marketing Officer (CMO) SASC Cosmetics, Priscilla Pangemanan membagikan sejumlah tips penting untuk menjadi seorang wirausahawan. Perempuan kelahiran Semarang tiga puluh empat tahun silam ini menyebut seorang wirausahawan perlu memiliki pandangan ke depan, mau bertindak dan berdampak.

“Menjadi wirausahawan yang berdampak disini maksudnya dapat mencapai financialy stable dan dapat menciptakan jalan keluar pada masalah sosial. Tidak sekedar membangun bisnis tetapi kita juga harus memberi dampak bagi orang lain. Pada industri kosmetik yang kami bangun ini kami juga ingin memberi manfaat bagi masyarakat,” ujar Priscilla dihadapan 650 peserta webinar bertema Building a Thriving Social Enterpreneur, Rabu (17/11/2021).

Wanita yang pernah dinobatkan sebagai Best Inspiring & Creativity Women Award 2018 dari Indonesia Achievement Programme Management Award ini juga menyebut selama ini menjadi seorang wirausahawan merupakan hal yang sangat menantang.

Baca Juga: Peringati HKN, FKIK UKSW Edukasi Warga Samirono Semarang

Namun, semenjak pandemi Covid-19 dirinya merasa seakan-akan semua di-restart karena banyak bisnis lama yang jatuh, namun muncul bisnis-bisnis baru bermunculan. Menurutnya hal seperti itulah seharusnya dapat dilihat sebagai peluang bagi para generasi muda.

Terkait menjalankan sebuah bisnis yang juga berdampak bagi lingkungan sosial atau yang lebih dikenal dengan sociopreneur (social enterpreneur), dirinya menyebut diperlukan hasrat yang kuat dan dapat dimulai dengan membuat perubahan di komunitas-komunitas kecil.

Priscilla juga menambahkan bahwa sociopreneur memiliki perbedaan dengan perbuatan amal.

“Perbedaan mendasar ada pada waktu dan cara melakukanya, apabila amal atau CSR merupakan kegiatan amal setelah perusahaan mendapat profit namun jika pada sociopreneur sejak awal memang sudah berkomitmen membuat kolaborasi dengan komunitas-komunitas untuk menciptakan sumberdaya baru dan akan menanamkan kemandirian pada mitra,” imbuhnya.

Baca Juga: Strategi Owner Dapur Wieda dan Osaga Bidik Peluang di Masa Pandemi

Selain Priscilla, hadir dalam webinar yang diselenggarakan secara virtual sebagai rangkaian Pentas Inovasi Mahasiswa (PIM) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) adalah Ir. Lieli Suharti, MM., Ph.D. Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UKSW yang turut berbagi kiat-kiat menjadi sociopreneur.

Menurut Lieli selain dapat mengurangi angka kemiskinan di Indonesia, menjadi sociopreneur dapat menciptakan perubahan sosial secara ekonomi, budaya, lingkungan dan lain-lain. Untuk mencapai tujuan tersebut dikatakannya seseorang perlu untuk memahami apa kebutuhan sosial, memiliki keinginan kuat, perlu persiapan dan perencanaan yang baik serta memanfaatkan teknologi.

Dalam kesempatan yang sama, Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dr. Andeka Rocky Tanaamah, S.E., M.Cs. mengatakan kegiatan ini merupakan ajang bagi mahasiswa untuk menumbuhkan karakter profesional dan jiwa kewirausahaan yang selaras dengan fokus skema pengembangan mahasiswa UKSW yang dirilis tahun 1983 dan direvisi 2012.

Baca Juga: Cakap Digital Tak Sebatas Jago Operasikan Gawai, Ini Alasannya

Ketua PIM UKSW 2021 Michael Bezaleel Wenas, S.Kom., M.Cs. mengatakan seminar ini sekaligus menjadi acara pembuka pada kompetisi rancang bisnis UKSW Innovation Award 2021. Kegiatan yang bertujuan untuk menggali potensi wirausaha mahasiswa ini juga diharapkan dapat mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi agen perubahaan di Indonesia.

“Output dari kegiatan ini kami juga ingin mendukung bisnis-bisnis mahasiswa untuk menjadi start up yang kemudian dapat membuka lapangan pekerjaan baru. Rangkaian PIM UKSW kami gelar dengan tema besar Berkarakter dan Berdaya Saing. Hal ini mengandung harapan agar nantinya bisa menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk mengembangkan profesional dan humanistic skill-nya sehingga profil lulusan UKSW yakni menjadi insan creative minority dapat terwujud,” tutur dosen FTI UKSW ini.

Lebih lanjut Michael menyebut, telah ada 175 proposal ide bisnis dari mahasiswa UKSW sebagai peserta kompetisi rancang bisnis yang akan diseleksi untuk memperebutkan kursi lima besar.

Baca Juga: Pakar Bagi Tips Komunikasi Antarbudaya dalam Profesi PR di Webinar UKSW

Selanjutnya para peserta akan diminta untuk mempresentasikan ide bisnisnya dihadapan para juri. Total hadiah Rp6 juta akan diberikan pada para peraih ide bisnis terbaik.

Rekomendasi
Berita Lainnya