SOLOPOS.COM - K.G.P.A.A Mangkunagoro IX. (Instagram/@puromangkunegaran)

Solopos.com, SOLO — Sejarawan dan pemerhati budaya Kota Solo, Tundjung W. Sutirto, memberikan testimoninya terhadap sosok K.G.P.A.A. Mangkunagoro IX yang meninggal dunia pada Jumat (13/8/2021) sekitar pukul 02.50 WIB di Jakarta. Mangkunagoro dinilai sangat peduli kesenian.

Mangkunagoro IX merupakan penguasa Kadipaten Pura Magkunegaran yang pertama naik tahta di masa republik. Sementara para pendahulunya naik tahta di masa kolonial atau Hindia Belanda. Sebagai penguasa Kadipaten Pura Mangkunegaran posisi Mangkunagoro IX terbatas pada entitas budaya, bukan lagi politik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Kisah Percintaan Mangkunagoro IX, Menikah dengan Putri Bung Karno hingga Anak Dubes

Mangkunagoro IX yang naik tahta pada 4 Januari 1988 dinilai Tundjung sangat peduli terhadap pengembangan kesenian. Mangkunagoro IX merupakan raja masa kini, atau raja modern yang peduli perkembangan kesenian.

Pada masa kepemimpinannya Mangkunagoro IX kerap menonjolkan Pura Mangkunegaran sebagai pusat budaya Jawa. Para pengunjung selalu disuguhi pentas kesenian Mangkunegaran seperti tari, wayang kulit dan fragmen.

Pada masa pemerintahan Mangkunagoro IX, kehidupan tari gaya Mangkunegaran semakin berkembang pesat. Sejumlah karya tari indah telah dihasilkan selama Mangkunagoro IX memimpin Pura Mangkunegaran.

Seperti Tari Bedhaya Suryosumirat (tahun 1990), Tari Kontemporer Panji Sepuh (1993), Tari Harjuna Sasrabahu dan Tari Puspita Ratna (1998), Tari Kontemporer Negeri Sembako (1998) dan Tari Kontemporer Krisis (1999).

Ada juga Drama tari Mintaraga, Drama tari Dewa Ruci, dan lain sebagainya. Pada zaman Mangkunegara IX ini perhatian kepada penggalian nilai-nilai kebudayaan Indonesia mendapat perhatian yang lebih.

Baca Juga: Berani! Penjual Bakso Keliling Ini Tolak Pembeli yang Tidak Punya Kartu Vaksin

Bahkan Mangkunagoro IX memprakarsai Istananya digunakan untuk area bermain anak dari berbagai provinsi. “Beliau menunjukkan pemikiran yang kosmopolit [terbuka] dengan memberikan akses kepada publik,” urai dia.

Tundjung mengatakan telah banyak event berskala nasional dan internasional yang digelar di Pura Mangkunegaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya