SOLOPOS.COM - Gunung Lawu tampak dari Bukit Mongkrang Foto diambil Agustus 2021. (Solopos/Mariyana Ricky P.D.)

Solopos.com, KARANGANYAR — Suhu udara di puncak Gunung Lawu saat ini disebut sedang dingin-dinginnya. Suhu terendah bisa tembus 3 derajat Celsius pada dini hari.

Tanpa persiapan dan perbekalan yang cukup, pendaki bisa sangat tersiksa berada di puncak Gunung Lawu dengan suhu ekstrem demikian. Bahkan pendaki bisa mengalami hipotermia yakni kondisi ketika suhu tubuh turun drastis hingga di bawah 35 derajat Celsius. Akibatnya, jantung dan organ vital lainnya gagal berfungsi. Kondisi paling buruk bisa menyebabkan kematian jika terlambat ditangani.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut sukarelawan Anak Gunung Lawu, Eko Suwardi Memora, suhu ekstrem beberapa hari terakhir ini terjadi di puncak Gunung Lawu. “Sekitar lima hari terakhir ini cuaca di puncak [Gunung Lawu] sangat dingin. Antara pukul 01.00 WIB sampai pukul 03.00 WIB bisa sampai 3 derajat Celcius,” ujarnya, Senin (30/5/2022).

Menurut penelusuran Solopos.com dari sejumlah sumber, suhu 3 derajat celsius bukanlah suhu terendah di puncak Gunung Lawu. Gunung yang memiliki ketinggian 3.265 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu bisa menembus minus 9 derajat Celsius dalam kondisi tertentu yang sangat ekstrem.

Baca Juga: Peringatan Buat Pendaki, Suhu di Puncak Gunung Lawu 3 Derajat Celsius

Dengan suhu tersebut, embun akan membeku. Angin di puncak akan terasa menusuk tulang jika pendaki tak mengenakan jaket tebal yang mampu menahan udara dingin.

Suhu dingin di Gunung Lawu disertai munculnya embun es beku itu dibenarkan Koordinator Lapangan Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Karanganyar, Nardi, saat diwawancarai Solopos.com pada Juli 2020 lalu.

Dia menyebut fenomena alam tersebut sebagai hal biasa yang terjadi pada Juli dan Agustus. “Kondisi itu [tanaman berselimut es] wajar terjadi apabila musim dingin. Sering saat musim dingin. Biasanya di bulan Juli dan Agustus,” kata Nardi.

Ia menyebut hawa yang dirasakan di Gunung Lawu mbediding atau sangat dingin cenderung kering. Kondisi itu terjadi setiap memasuki musim kemarau di area pegunungan.

Baca Juga: Gunung Lawu Habitat Macan Tutul Jawa dan Peluang Jadi Taman Nasional

Dia mengimbau pendaki yang hendak menikmati keindahan Gunung Lawu agar mempersiapkan kebutuhan untuk mengatasi suhu dingin agar tidak beku di puncak. Beberapa barang yang semestinya dibawa antara lain sleeping bag, penghangat tubuh sesuai kebutuhan, obat-obatan dan lain-lain.

“Selain protokol kesehatan, siapkan kebutuhan saat dingin. Ini sudah masuk musim kemarau tetapi dingin. Tidak usah membuat api unggun kalau tidak darurat. Misalnya hipotermia. Antipasi kebakaran hutan karena sudah memasuki kemarau,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya