SOLOPOS.COM - Opera Browser Kripto. (Bisnis.com-Opera)

Solopos.com, JAKARTA – Penjelajah web atau browser, Opera merilis Web3 Crypto Browser ke dalam versi beta dengan sejumlah fitur menarik. Seperti dompet kripto bawaan (built-in), akses mudah ke bursa kripto dan NFT, serta mendukung aplikasi yang terdesentralisasi.

“Rilis crypto browser ini tujuannya untuk menyederhanakan pengalaman pengguna Web3 yang sering membingungkan pengguna mainstream,” kata EVP Opera Jorgen Arnensen dalam pernyataan resmi, dikutip Bisnis.com dari Engadget.com pada Jumat (21/1/2022),

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Fitur utama Web3 Crypto Browser ini adalah built-in non-custodial wallet yang akan mendukung blockchain termasuk Ethereum, Bitcoin, Celo, dan Nervos. Opera juga mengumumkan kemitraan dengan Polygon dan lainnya.

Idenya adalah memungkinkan pengguna mengakses pasar uang kripto tanpa memerlukan ekstensi apa pun, bahkan dilengkapi opsi untuk menggunakan dompet pihak ketiga.

Baca juga: Data BI Bocor, Kemenkominfo Awasi Penyelenggara Sistem Elektronik

Pengguna dapat membeli aset kripto melalui fiat ke crypto on-ramp, menukar kripto langsung di dompet, mengirim dan menerimanya, dan memeriksa saldo dompet. Bahkan browser ini memiliki clipboard aman yang memastikan aplikasi lain tidak mengambil data pengguna.

Fungsi utama lainnya adalah dukungan untuk Web3, alias internet terdesentralisasi berbasis blockchain. Layanan ini merupakan hal baru yang ramai di kalangan penggemar kripto. Selain memberikan keamanan ekstra melalui enkripsi blockchain, layanan ini memungkinkan pengguna untuk mengakses inovasi metaverse seperti GameFi.

“Di mana pengguna dapat memperoleh penghasilan saat bermain melalui segala macam metaverse. Browser ini juga menawarkan Crypto Corner dengan berita blockchain terbaru yang memungkinkan pengguna mengembangkan keterampilan Web3,” tulis manajemen Opera.

Baca juga: Diharamkan MUI dan Muhammadiyah, Minat Investasi Kripto di RI Surut?

Saingan Opera, yakni Mozilla baru-baru ini mengumumkan akan menerima aplikasi sumbangan cryptocurrency, tetapi mendapat reaksi keras dari pengguna termasuk salah satu pendiri Jamie Zawinski atas dampak lingkungan dari blockchain.

Demi mengantisipasi reaksi serupa, Opera mengatakan sedang bekerja untuk menerapkan standar Etherium Layer 2 yang lebih hemat energi secepat mungkin.

Perusahaan lain seperti Ubisoft yang terjun ke bisnis blockchain dengan NFT dan penawaran lainnya telah terkena kritik serupa. Namun, Opera setidaknya memberi penggunanya pilihan dengan beberapa opsi browser, karena Opera juga menawarkan browser Opera reguler dan yang didedikasikan untuk para gamer.

Crypto Browser sekarang tersedia untuk Android, Windows dan Mac, sementara versi iOS akan segera hadir.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya