SOLOPOS.COM - Warga menanam mangrove dalam kegiatan Pekan Diplomasi Iklim 2021 di Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk, Kamal Muara, Jakarta Utara, Sabtu (16/10/2021). (Antara/Aprillio Akbar)

Solopos.com, SOLO –  Vegetasi pohon bakau atau mangrove di pesisir efektif meredam gelombang tsunami. Itulah yang menjadi salah satu dasar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendukung upaya rehabilitasi mangrove melalui pengembangan teknologi yang bermanfaat bagi pemantauan dan pemulihan mangrove.

Kepala Pusat Riset Oseanografi BRIN, Udhi Eko Hernawan mengatakan pihaknya mendukung upaya rehabilitasi mangrove di Tanah Air melalui pengembangan teknologi yang bermanfaat bagi pemantauan dan pemulihan mangrove. Ulasan lengkap bisa dibaca di Mangrove di Pesisir, Peredam Tsunami Paling Dahsyat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pada era 1990-an, pelaku industri game di Indonesia kebanyakan hanya sebagai distributor. Seiring berjalannya waktu, kini makin banyak bermunculan perusahaan game di Indonesia.

Dibutuhkan anggaran puluhan miliar hingga ratusan miliar rupiah untuk menghasilkan satu game dengan jalan cerita panjang dan kualitas grafis yang baik. Suntikan modal dari perbankan sangat diharapkan untuk merangsang pertumbuhan industri game nasional. Duduk perkara bisa dipahami di Industri Game Nasional Siap Tumbuh Setelah Perbankan Turun Tangan.

Sarip Tambak Yoso adalah lakon klasik ludruk. Tambak Yoso—dalam dialek Jawa Timuran acap kali disebut Tambak Oso—diidentifikasi sebagai desa di dekat Desa Gedangan, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur.

Sarip dilahirkan di Desa Tambak Yoso, maka disebut Sarip Tambak Yoso. Sarip adalah anak yatim. Ia hidup dan tumbuh bersama ibunya. Ayahnya meninggal ketika Sarip masih kecil. Mbok Sarip, ibunda Sarip, adalah warga miskin. Kisah lengkap bisa dibaca di Tidak Ada Ludruk Tanpa Sarip Tambak Yoso.

Kendati tak lagi digunakan sebagaimana tujuannya, Gedung Kavallerie-Artillerie di kompleks Pura Mangkunegaran, Kota Solo, Jawa Tengah, masih menampakkan kemegahan sebagai bekas markas pasukan elite Legiun Mangkunegaran, satuan militer bentukan Pangeran Sambernyawa.

Embrio satuan militer bermoto Mulat Sarira Hangrasa Wani yang berarti Berani Mewawas Diri itu adalah pasukan gerilya yang berjuang selama belasan tahun bersama Pangeran Sambernyawa yang kemudian menjadi penguasa Kadipaten Mangkunegaran dengan gelar K.G.P.A.A. Mangkunagoro I. Penjelasan lengkap bisa dibaca di Gedung Kavallerie-Artillerie, Markas Pasukan Elite Legiun Mangkunegaran.

Semua berita di atas bisa dibaca hingga tuntas di kanal Espos Plus. Konten-konten premium di kanal Espos Plus menyajikan pembahasan dengan sudut pandang tajam, komprehensif, dan berdata lengkap. Konten premium menyajikan analisis mendalam atas suatu topik. Silakan mendaftar terlebih dulu untuk mengakses konten-konten premium tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya