SOLOPOS.COM - Terbitkan green bond Rp5 triliun, BRI tegaskan sebagai market leader ESG company di Indonesia. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA-PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk  menerbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan (green bond) I Bank BRI dengan menargetkan penghimpunan dana senilai Rp15 triliun, dengan jumlah emisi tahap I di tahun 2022 sebanyak-banyaknya Rp5 triliun.  Emiten berkode saham BBRI ini tegaskan komitmen dalam penerapan Keuangan Berkelanjutan di Indonesia.

Hingga Maret 2022, BRI telah memberikan pembiayaan kepada kegiatan usaha yang berkelanjutan mencapai Rp639,9 triliun atau setara dengan 65,6% dari total pinjaman. Jumlah tersebut meningkat 13,4% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 yang sebesar Rp564,0 triliun atau dengan proporsi 62,9% dari total pinjaman.

Promosi Sambungkan Senyuman, Telkomsel Beri Bantuan Paket Data & Obat-Obatan di Demak

Direktur Utama BRI Sunarso di Jakarta pada Rabu (22/6/2022), menjelaskan hasil penghimpunan dana akan digunakan sesuai ketentuan POJK60/2017 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan (green bond). dengan mengalokasikan paling sedikit 70% untuk kegiatan usaha dan/atau kegiatan lain yang termasuk dalam kriteria Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) yang baru, sedang berjalan atau telah selesai sesuai dengan Kerangka Kerja Obligasi.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Angkat UMKM Lokal, BRI Raih Penghargaan Omni Brands of The Year 2022

“Jaminan dari Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI Tahap I Tahun 2022 tersebut adalah Clean Basis dan memiliki tenor 370 hari, 3 tahun dan 5 tahun, dengan tingkat sukubunga yang belum ditentukan namun akan dibayarkan secara triwulanan dengan perhitungan 30/360. PT Pemeringkat Efek Indonesia [Pefindo] telah memberikan peringkat idAAA kepada BRI Green Bond tersebut,” imbuh Sunarso dalam siaran pers yang diterima Solopos.com pada Kamis (23/5/2022).

Sementara itu sektor KUBL yang akan menjadi sasaran Obligasi Berwawasan Lingkungan BRI meliputi energi terbarukan, efisiensi energi, pencegahan dan pengendalian polusi, pengelolaan SDA dan penggunaan lahan yang berkelanjutan, konservasi keanekaragaman hayati darat dan air, transportasi ramah lingkungan, pengelolaan air dan limbah berkelanjutan, adaptasi perubahan iklim, produk yang dapat mengurangi penggunaan sumber daya dan menghasilkan lebih sedikit polusi, bangunan berwawasan lingkungan serta kegiatan usaha dan/atau kegiatan lain yang berwawasan lingkungan lainnya.

Baca Juga:  BRIFast Remittance Solusi Pengiriman Uang bagi Pekerja Migran Indonesia

Bertindak sebagai Penjamin Pelaksana dalam emisi green bond tersebut adalah PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas. Berikut adalah perkiraan periode Penawaran awal hingga listing di PT Bursa Efek Indonesia:

Tanggal Penawaran Awal : 23 Juni s.d. selambat-lambatnya 1 Juli 2022
Tanggal Pernyataan Efektif : 12 Juli 2022
Tanggal Penawaran Umum : 14-15 Juli 2022
Tanggal penjatahan : 18 Juli 2022
Tanggal pembayaran dari investor : 19 Juli 2022
Tanggal distribusi obligasi : 20 juli 2022
Tanggal Pencatatan : 21 Juli 2022

Seiring dengan komitmen Pemerintah Indonesia kepada dunia internasional dalam mendukung sustainable finance yang bermitigasi atau beradaptasi terhadap perubahan iklim, BRI juga memiliki komitmen yang tinggi terhadap Roadmap Keuangan Berkelanjutan dan bertekad menjaga dan meningkatkan kelestarian lingkungan hidup. Komitmen BRI yang tinggi terhadap ESG tersebut dibuktikan dengan meningkatkan jumlah pembiayaan dan proporsi kredit yang disalurkan untuk kegiatan usaha yang berkelanjutan.

Baca Juga: 23 UMKM Binaan BRI Diboyong ke Meksiko, Langsung Deal Besar-Besaran

“Melalui penerbitan green bond ini semakin mengukuhkan posisi BRI sebagai market leader penerapan ESG di Indonesia. ESG ini memiliki peranan penting untuk mendukung sustainability ataupun keberlanjutan kehidupan manusia serta mendorong tingkat kemakmuran ataupun prosperity. Di samping itu, BRI melihat bahwa pelaku usaha segmen UMKM yang merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia ini memegang peranan penting dalam penerapan prinsip-prinsip ESG, terutama di masa sekarang dan masa depan. Oleh karena itu, menjadi hal yang krusial untuk memberikan edukasi dan meningkatkan awareness kepada para pelaku UMKM untuk memastikan keberlanjutan usaha mereka melalui penerapan prinsip-prinsip ESG,” beber Sunarso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya