Jakarta–Jumlah penduduk miskin pada Maret 2009 tercatat sebesar 31,53 juta jiwa atau sekitar 14,15 persen. Jumlah ini turun 2,43 juta jiwa dibandingkan Maret 2008 yang mencapai 34,96 juta jiwa atau sekitar 15,42 persen.

PromosiMitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Arizal Ahnaf, penurunan jumlah orang miskin ini terjadi di daerah pedesaan sebanyak 1,57 juta jiwa dan di daerah perkotaan sebanyak 0,86 juta jiwa.

“Persentase penduduk miskin antara perkotaan dan pedesaan tidak banyak berubah pada Maret 2009, sebagian besar 63,38 persen penduduk miskin ada di pedesaan,” katanya dalam keterangan pers di kantor BPS, Jalan DR Sutomo, Jakarta, Rabu (1/7).

Ia menjelaskan, peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan saat ini jauh lebih besar daripada peranan komoditi bukan makanan. Yang termasuk komoditi bukan makanan antara lain seperti perumahan, sandang dan kesehatan. Pada Maret 2009 sumbangan garis komoditi makanan terhadap garis kemiskinan sebesar 73,57 persen.

Sedangkan komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan adalah beras, gula pasir, telur, mie instan, tahu dan tempe. Untuk komoditi bukan makanan adalah biaya perumahan, biaya listrik, angkutan dan minyak tanah.

Pada periode Maret 2008 hingga Maret 2009 indeks kedalaman kemiskinan dan indeks keparahan kemiskinan menunjukkan kecenderungan menurun, mengindikasikan rata-rata pengeluranan penduduk miskin makin mendekati garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga makin menyempit.

dtc/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi