SOLOPOS.COM - Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami erupsi beberapa waktu lalu. (Antara/BPPTKG)

Solopos.com, JAKARTA — Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menyebutkan tinggi kubah lava Gunung Merapi bertambah satu meter. Hanik juga memperingatkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih tinggi.

Penambahan tinggi kubah terjadi di sebelah barat daya Gunung Merapi. Hanik menyampaikan kesimpulan itu didapat dari hasil pengamatan selama satu pekan, yakni Jumat (24/9/2021) hingga Kamis (30/9/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga : Pembebasan Lahan Tol Jogja-Solo Seksi 2 Dilakukan Setelah Seksi 3

Penambahan tinggi kubah lava tersebut, lanjut Hanik, berdasarkan hasil analisis morfologi dari Stasiun Kamera Deles 5, Tunggularum, Ngepos, dan Babadan 2 periode 24 September sampai 30 September 2021.

“Teramati penambahan ketinggian kubah lava barat daya sekitar lebih kurang satu meter. Volume kubah lava barat daya sebesar 1.630.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.854.000 meter kubik ,” kata Hanik seperti dikutip dari laman Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Sabtu (2/10/2021).

BPPTKG juga mencatat hasil pengamatan visual dan kegempaan selama periode tersebut melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi Kaliurang pada Selasa (26/9/2021) pukul 05.20 WIB. Hanik menjelaskan cuaca di sekitar Gunung Merapi cerah pada pagi dan malam, tetapi berkabut pada siang dan sore hari

Baca Juga : Kasus DBD di Bantul Turun Drastis, Dinkes: Tetap Waspada

“Guguran lava teramati sebanyak 67 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter. Kegempaan tercatat 244 kali gempa low frekuensi (LF), 1.268 kali gempa fase banyak (MP), 1.200 kali gempa guguran (RF), 338 kali gempa hembusan (DG), dan enam kali gempa tektonik (TT),”jelas dia.

Hanik menyimpulkan intensitas kegempaan pada satu pekan itu cukup tinggi. Tetapi, Hanik juga menyampaikan tidak menerima laporan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

Baca Juga : Catat! Disiapkan 2 Rest Area Ruas Tol Solo-Yogyakarta-Bandara YIA

Berstatus Siaga

Hanik menyimpulkan berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi, berupa aktivitas erupsi efusif. BPPTKG masih menetapkan status aktivitas Gunung Merapi pada tingkat Siaga.

“Potensi bahaya guguran lava dan awan panas pada sektor Tenggara-Barat Daya sejauh maksimal tiga kilometer ke arah sungai Woro dan lima kilometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif menjangkau radius tiga kilometer dari puncak,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya