SOLOPOS.COM - Gunung Merapi tampak dari Puncak Gunung Merbabu, Sabtu (15/7/2017). (Solopos/Mariyana Ricky P.D.)

Solopos.com, SLEMAN — Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memastikan erupsi yang terjadi pada Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim), tidak akan mempengaruhi aktivitas vulkanik Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan Jawa Tengah (Jateng). Meski pun kedua gunung berapi itu sama-sama tengah dalam fase erupsi.

Hal itu disampaikan Kepala BPPTKG, Agus Budi Santosa, yang menyebut jarak Semeru dengan Merapi yang cukup jauh membuat kedua gunung berapi itu memiliki sistem vulkanis sendiri. “Sehingga kemungkinan [aktivitas keduanya] tidak terkait,” ujarnya, Senin (5/12/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menjelaskan saat ini Merapi masih dalam fase erupsi dengan intensitas erupsi yang tinggi. “Guguran lebih dari 50 kali per hari, kemudian juga aktivitas internal juga masih tinggi. Kegempaan dari dalam juga di atas itu,” katanya.

Dengan data itu, aktivitas Gunung Merapi masih sesuai dengan status sekarang dan potensi bahaya masih sama, yakni berupa guguran lava, luncuran awan panas dan lahar hujan. Adapun volume kubah lava relatif tetap sampai dengan saat ini.

Begitu pula dengan kejadian lain seperti gempa di Jawa Barat, menurutnya juga tidak mempengaruhi aktivitas Gunung Merapi. “Kalau berdasarkan data pemantauan yang kami amati, sejauh ini tidak ada pengaruhnya. Aktivitas kegempaan yang terjadi di Cianjur, Garut, itu kami amati tidak terlalu berpengaruh kepada aktivitas Merapi,” kata dia.

Baca juga: Ribuan Warga Lumajang Terdampak Erupsi Gunung Semeru Mengungsi di 21 Titik

Hanya saja terkait dengan musim hujan yang tengah berlangsung saat ini, ia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kemunculan lahar hujan di sungai-sungai di sekitar Merapi.

“Merapi masih erupsi, kemudian dengan musim hujan ini masyarakat diimbau untuk mewaspadai agar bahaya lahar karena awan panas yang terbentuk saat erupsi bisa runtuh saat hujan,” ungkapnya.

Kubah lava yang masih aktif saat ini bisa saja terganggu akibat curah hujan yang tinggi sehingga bisa runtuh. “Masyarakat diimbau untuk waspada terkait dengan curah hujan. Kemudian kalau di musim hujan masyarakat waspada potensi aliran lahar. Kalau meluncur masih di dalam sungai,” katanya.

Artikel ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Erupsi Semeru Berpengaruh ke Merapi? Begini Penjelasan BPPTKG.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya