SOLOPOS.COM - Ilustrasi cuaca di Sukoharjo. (Solopos/Tiara Surya Madani)

Solopos.com, SUKOHARJO — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geologi (BMKG) melalui akun Instagram @infobmkg pada Minggu (9/10/2022) mengeluarkan peringatan akan adanya cuaca ekstrem dalam sepekan di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Cuaca ekstrem dimaksud berupa hujan lebat dibarengi kilat. Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo telah mempersiapkan peralatan, logistik, personel, dan relawan guna menanggulangi bencana terutama banjir.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Pelaksana BPBD Sukoharjo, Sri Maryanto, kepada Solopos.com, Senin (10/10/2022), mengatakan BPBD telah mempersiapkan peralatan dan logistik. Personel dan relawan juga disiagakan guna membantu penanggulangan bencana akibat cuaca ekstrem di Sukoharjo.

Selain itu, BPBD Sukoharjo telah melakukan sosialisasi di wilayah rawan banjir. “Di Sukoharjo kawasan rawan banjir ada di wilayah utara, yaitu Grogol, Mojolaban, dan Polokarto,” jelasnya.

Ia menambahkan kawasan Grogol meliputi Desa Kadokan, Pandeyan, Telukan, Cemani, Banaran, Parangjoro, Pondok, Sanggrahan, Kwarasan, Langenharjo, dan Madegondo.

Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrem, BPBD Sukoharjo Minta Warga Siapkan Mitigasi Bencana

Kecamatan Mojolaban meliputi Desa Laban, Tegalmade, Gadingan, Palur, dan Wirun. Terakhir, Kecamatan Polokarto meliputi Desa Pranan, Bugel, Ngombakan, Bakalan, dan Wonorejo.

Ia menerangkan Sukoharjo bisa jadi kawasan langganan banjir apalagi di cuaca ekstrem karena wilayah Sukoharjo lebih rendah dibanding kabupaten di sekitarnya, seperti Karanganyar, Wonogiri, Boyolali, dan Klaten.

Mitigasi Bencana Gotong Royong

Wilayah Grogol dan Mojolaban dilewati Sungai Bengawan Solo dan Kali Samin yang hulunya ke Karanganyar. Di bagian barat terdapat sungai Dengkeng, Klaten, yang semuanya bermuara ke Bengawan Solo.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Landa Jateng dalam 3 Hari ke Depan

“Apabila debit air tinggi di Bengawan Solo, akan terjadi back water [air balik atau kembali yang mengakibatkan banjir],” lanjutnya. Bagi masyarakat yang bermukim di kawasan rawan banjir, Sri Maryanto mengimbau agar waspada dan siaga serta melakukan mitigasi bencana secara gotong royong.

“Masyarakat bisa melakukan pemangkasan pohon rimbun guna mengurangi dampak angin kencang, memeriksa dan memperbaiki rangka rumah lapuk, melakukan giat bersih saluran air agar lancar,” lanjutnya.

Selain melakukan mitigasi bencana secara gotong royong, ia menambahkan agar masyarakat secara rutin memantau perkembangan cuaca melalui media sosial. Salah satu kawasan langganan banjir di Grogol, Sukoharjo, adalah Desa Kadokan khususnya Dukuh Nusupan RT 002/RW 005.

Baca Juga: Dam Colo Ditutup, Ketua P3A Sukoharjo: Produksi Padi IP400 Bisa Terdampak

Kepala Desa Kadokan, Suyono, kepada Solopos.com, Senin (10/10/2022), mengatakan saat ini belum terjadi banjir akibat cuaca ekstrem dalam beberapa hari terakhir.

“Aman terkendali, hanya hujan disertai angin. Kemarin ada beberapa kerusakan karena angin, atap berupa genting dan seng diterpa angin di beberapa rumah warga,” kata Suyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya