SOLOPOS.COM - Ilustrasi Banjir (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SUKOHARJO — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo menetapkan status siaga banjir selama enam bulan ke depan mulai Oktober 2021 hingga April 2022. Pada kurun waktu tersebut, BPBD lebih menggiatkan pemantauan dengan mengaktifkan posko siaga bencana.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Sukoharjo, Sri Maryanto, mengatakan saat ini lebih mengintensifkan pemantauan di wilayah yang sudah dipetakan rawan bencana banjir. Hingga saat ini, posko siaga bencana sudah aktif dan terpusat di Markas BPBD Sukoharjo dibantu sejumlah posko sukarelawan di wilayah rawan bencana.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sebenarnya untuk posko siaga kebencanaan itu aktif terus bahkan sebelum musim hujan ini. Tapi dengan risiko saat ini di momen awal memasuki musim hujan, kami lebih giatkan lagi dan meminta bantuan pemantauan dari sukarelawan masing-masing wilayah yang kami petakan rawan. Nanti kami koordinasikan dengan alat komunikasi untuk memantau perkembangan situasi,” bebernya saat wawancara dengan Solopos.com, Rabu (10/11/2021).

Baca Juga: 24 Bidang Lahan Proyek JLT Sukoharjo Belum Dibebaskan, Apa Masalahnya?

Melihat potensi risiko bencana hidrometeorologi, BPBD Sukoharjo, menurut Sri Maryanto, menetapkan sejumlah wilayah rawan bencana dengan status siaga banjir selama enam bulan ke depan. Nantinya, apabila terjadi hal darurat, BPBD akan mengubah status posko siaga bencana menjadi posko darurat terpadu.

“Karena alam tidak bisa ditebak, kami menetapkan status siaga hingga musim hujan selesai pada April 2022 nanti. Saat ini kami sudah bersiap dan akan melakukan apel siaga bencana untuk berkoordinasi dengan personel, sukarelawan dan lintas sektoral pada Jumat nanti,” imbuhnya.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Solo Baru Dibangun di Madegondo Sukoharjo

Terkait persiapan penanggulangan bencana, Kalakhar menjelaskan segala persiapan logistik sudah tercukupi. Ia menyebutkan kebutuhan pelampung, tenda, dan alat pendukung penyelamatan sudah disiapkan.

Selain itu, stok logistik yang dimiliki BPBD Sukoharjo juga diklaim masih aman untuk kebutuhan penanggulangan bencana. “Logistik bantuan sudah kami siapkan. Stok beras masih ada 1,9 ton dan mi instan sebanyak 200 kardus. Penanggulangan bencana saat ini masih aman jumlahnya,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya