SOLOPOS.COM - Kekeringan di Karanganyar saat musim kemarau. (dok.Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar mulai menentukan strategi mitigasi dan penanganan bencana kekeringan pada musim kemarau 2021. BPBD Karanganyar fokus mengantisipasi potensi tingginya permintaan bantuan air bersih di puncak musim kemarau.

Sekretaris BPBD Karanganyar, Aris Indriyanto, mengatakan situasi memasuki musim kemarau pada Mei 2021, masih belum ada permintaan bantuan air bersih akibat kekeringan. Karena, hingga Jumat (21/5/2021) masih muncul hujan di beberapa lokasi termasuk di wilayah yang dipetakan rawan kekeringan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Praktis, hingga saat ini permohonan bantuan air bersih muncul hanya dari Desa Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar akibat kerusakan pipa Pamsimas.

“Untuk saat ini kondisinya masih aman, belum ada dampak kekeringan yang terlihat. Kemarin itu permintaan air bersih juga bukan karena kering, tapi karena sumurnya Pamsimasnya pipanya rusak, jadi warga kesulitan mendapatkan air bersih. Tapi sudah kami bantu dengan mengirim air bersih,” terang dia kepada Solopos.com, Jumat.

Baca juga: Ridwan Diduga Dibunuh Rekan Seperguruan

Aris mengatakan meskipun kondisi terpantau masih aman, pihaknya mewaspadai potensi dampak kekeringan yang bisa terjadi pada puncak musim kemarau pada Agustus 2021. BPBD Karanganyar mulai memastikan sejumlah sumber air di dekat lokasi yang dipetakan rawan kekeringan yang bisa digunakan untuk suplai air bersih. Selain itu, BPBD Karanganyar juga sudah memiliki sumur dalam sendiri untuk memudahkan membantu air bersih.

“Kemarin kan sudah ada beberapa desa yang dipetakan rawan kekeringan. Kami sudah mulai bergerak untuk antisipasi khususnya di momen puncak kemarau yang berpotensi kekeringan. Salah satunya pemetaan sumber air yang bisa digunakan suplai air bersih untuk mempersingkat waktu pengiriman bantuan,” ungkap dia.

Baca juga: Breaking News! Kantor BPN Klaten Terbakar, Ruang Arsip Surat Ukur Ludes

Cenderung Kering

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah mengatakan musim kemarau di Karanganyar akan mulai Mei 2021. Kasi Data dan Informasi BMKG Jateng, Iis Widya Harmoko, mengatakan meskipun tidak sepanjang kemarau pada 2019, diprediksi kemarau pada 2021 akan lebih kering dibandingkan 2020.

“Kalau mundur paling jauh prediksinya Juni 2021 mulai masuk kemarau. Tapi kalau Karanganyar kemungkinan besar tetap mulai masuk kemarau pada Mei. Kalau 2020 itu kan kemarau basah karena masih ada hujannya. Untuk tahun ini cenderung lebih kering dan normal panjang musimnya. Kemungkinan kemarau basah hanya terjadi pada saat ujung musim,” ucap dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya