SOLOPOS.COM - Petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Karanganyar memangkas dahan pohon yang rawan roboh di kawasan kompleks perkantoran Pemkab setempat pada Kamis (7/10/2021). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Curah hujan pada November-Desember 2021 mendatang diperkirakan mengalami peningkatan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar meminta masyarakat mewaspadai bencana alam.

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Karanganyar, Hartoko, mengatakan kewaspadaan dini perlu ditingkatkan mengingat curah hujan diperkirakan meningkat akhir tahun ini. Perkiraan tersebut sesuai dengan informasi yang diterima BPBD dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kerawanan seperti banjir, angin kencang, dan tanah longsor tersebar di berbagai wilayah Karanganyar. Masyarakat khususnya yang tinggal di wilayah rawan seperti dekat sungai, pohon besar dan tebing untuk selalu meningkatkan kewaspadaan.

Baca Juga: Wuzz! Puting Beliung Sapu Kerjo Karanganyar, Atap 3 Rumah Warga Beterbangan

“Curah hujan di akhir tahun diperkirakan terus mengalami peningkatan. Kami minta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap kerawanan bencana alam seperti banjir, angin kencang, dan tanah longsor,” ujarnya, Kamis (7/10/2021).

Dia mengatakan peta kerawanan bencanaa alam di Karanganyar dibedakan berdasarkan wilayah geografis. Seperti di dataran rendah khususnya dekat aliran Bengawan Solo.

Di lokasi tersebut kawasan rawan banjir meliputi Desa Ngringo, Desa Waru, Desa Kebak di Kecamatan Kebakkramat. Lalu Desa Jeruksawit dan Kragan, Kecamatan Gondangrejo. Wilayah tersebut langganan banjir tahunan.

Baca Juga: Urgent, 3 Lokasi Rawan Longsor di Karanganyar Ini Segera Dipasangi Alat EWS

Sedangkan ancaman tanah longsor tersebar di kawasan Lereng Gunung Lawu, seperti Kecamatan Jenawi, Kerjo Ngargoyoso, Tawangmangu, Karanpandan, dan Matesih. Sementara bencana angin kencang tersebar di wilayah Karanganyar.

Antisipasi sudah dilakukan terhadap kerawanan angin kencang dengan melakukan pemangkasan pohon besar dan rawan roboh. Sedangkan antisipasi tanah longsor dilakukan berupa pemetaan dan pendataan wilayah rawan longsor.

Puluhan alat deteksi bencana atau early warning system (EWS) telah dipasang dan berfungsi optimal. Alat tersebut bekerja memberikan peringatan apabila terjadi pergerakan tanah yang berpotensi mengakibatkan bencana longsor.

Baca Juga: Anak Main Api, Kandang Sapi di Jatiyoso Karanganyar Ludes Terbakar

“Kondisi EWS baik dan berfungsi optimal. Beberapa EWS yang rusak tekah diperbaiki dan diganti,” kata dia.

Dia menuturkan, pemasangan EWS ini lebih mempertimbangkan dampak yang mungkin timbul akibat adanya pergerakan tanah. Di antaranya bencana tanah longsor mengancam lebih dari 1 rumah warga, serta kemiringan tanah.

BPBD Karanganyar juga berkoordinasi dengan pemerintah desa di wilayah rawan longsor agar mereka menyiapkan lokasi pengungsian. Hal ini merupakan langkah logis, jika sewaktu-waktu terjadi bencana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya