SOLOPOS.COM - Aktivitas pada bazar produk Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) di Kawasan Gunung Kemukus, Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Selasa (8/3/2022). (Istimewa/Agnes Sawitri)

Solopos.com, SRAGEN — Balai Penyuluhan KB Kecamatan Sumberlawang, Sragen, menjadi tuan rumah kegiatan bazar produk Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA), Selasa (8/3/2022).

Bazar UPPKA diselenggarakan di Objek Wisata Gunung Kemukus, Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Sragen. Kegiatan itu juga dilakukan dengan menggelar pelatihan pembuatan suvenir kepada warga setempat untuk mendukung wisata New Kemukus.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Adapun UPPKA merupakan usaha ekonomi produktif yang beranggotakan sekumpulan keluarga akseptor yang saling berinteraksi dalam rangka meningkatkan fungsi ekonomi keluarga demi mewujudkan kemandirian ekonomi.

UPPKA ada di setiap kampung KB untuk mendukung program kesejahteraan keluarga. Balai Penyuluhan KB menjadi kepanjangan tangan pemerintah menggerakkan keluarga untuk memproduksi barang/jasa, pemasaran, dan dukungan pengembangan usaha.

Baca Juga: 18 UPK Pengelola DBM Rp100 Miliar akan Jadi BUMDes Bersama

Salah satu penyuluh KB Balai Penyuluhan KB Kecamatan Sumberlawang, Agnes Sawitri, menjelaskan bazar merupakan agenda bulanan untuk memasarkan produk UPPKA serta berbagi ilmu mengembangkan usaha.

“Kali ini kami mengajak warga sekitar Kemukus untuk mengikuti pelatihan pembuatan gelang dan gantungan kunci. Tujuannya produk suvenir mendukung wisata Kemukus yang mulai ramai. Selama ini belum ada produk khas. Hanya jajanan pabrik,” kata dia kepada Solopos.com.

Badan Pengurus Cabang Andalan Kelompok UPPKA (BPC AKU) Provinsi Jateng dan BPC AKU Sragen hadir untuk mendukung pemasaran New Kemukus melalui produk UPPKA. Ada UPPKA dari enam kecamatan yang terlibat dalam bazar ini.

Baca Juga: Pengamen Pun Kecipratan Rezeki di Gunung Kemukus

“Produk unggulan UPPKA di Sumberlawang yang paling khas yang ikan crispy, wader crispy, ikan bakar, pepes telur ikan, rica-rica keong. Yang non-makanan berupa suvenir gelang, vas, tasbih, dan vas dari limbah plastik,” paparnya.

Agnes mengatakan secara umum pemasaran menjadi tantangan para pelaku usaha yang tergabung dalam UPPKA. Namun produk anyaman mendong dari Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang telah berhasil memperoleh rekanan.

“Adanya BPC AKU yang semacam asosiasi UPPKA ini nantinya saling kerja sama dan saling berbagi. Penyuluh KB dalam mendampingi keluarga dihadapkan keberlanjutan produksi, namun adanya BPC AKU sangat membantu,” paparnya.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Sragen, Udayanti Proborini, mengatakan UPPKA bertujuan untuk meningkatkan pendapatan para akseptor. Selain itu memberdayakan keluarga prasejahtera melalui ekonomi produktif. Dinas fokus kepada warga Kawasan Kemukus untuk mendukung New Kemukus sebagai wisata dengan citra baru tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya