SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelajar SMP. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, BOYOLALI -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali belum akan mengambil risiko untuk menggelar pembelajaran tatap muka. Meski pekan lalu status Boyolali sudah turun menjadi zona oranye.

Hal tersebut ditegaskan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boyolali, Darmanto, pada Minggu (27/9/2020). "Pembelajaran tatap muka belum dulu. Akan kami pantau terus perkembangannya," kata dia kepada Solopos.com, Minggu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Curhat Pasutri Pemulung di Banjarsari Korban Tabrak Lari:  Jual Becak Demi Sambung Hidup

Menurutnya untuk saat ini masih sangat berisiko untuk membuka pembelajaran tatap muka bagi siswa di sekolah. Meski secara umum di Kabupaten Boyolali sudah zona oranye, namun kondisi per kecamatan masih berbeda-beda.

Untuk itu pihaknya memilih untuk tetap menunda pelaksanaan pembelajaran tatap muka di Boyolali, hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan. Pihaknya akan menunggu momentum yang pas untuk menjalankan kebijakan pembelajaran tersebut. "Dari pada nanti dibuka [pembelajaran tatap muka] ternyata nanti drop lagi, nanti berisiko," lanjut Darmanto.

Berdasarkan pantauan Solopos.com pada 26 September, masih terjadi penambahan kasus baru Covid-19. Meskipun untuk jumlah pasien yang sembuh juga cukup banyak. Diketahui pada tanggal itu total jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 ada 780 kasus.

Pasien Dirawat

Dari jumlah itu, 81 kasus masih dirawat, 51 kasus isolas mandiri, 617 kasus sembuh dan 31 kasus meningga dunia. Pada 23 September terdapat penambahan tiga kasus konfirmasi. Pada 24 September ada tambahan tujuh kasus. Pada 25 September kasus konfirmasi bertambah empat kasus. Kemudian pada 26 September bertambah 13 kasus.

Sedangkan untuk jumlah kasus yang dinyatakan selesai isolasi atau sembuh juga sudah bertambah. Diketahui pada Selasa (22/9/2020), kasus konfirmasi positif di Boyolali mencapai 753 kasus. Jumlah itu terdiri dari 94 kasus masih dirawat, 41 kasus melaksanakan idolasi mandiri, 590 kasus sudah selesai isolasi, dan 28 kasus meninggal dunia.

Untung Banyak dari Jualan APD, Orang Ini Doakan Pandemi Tak Berakhir

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, mengatakan berdasarkan hasil indikator yang ada, untuk penilaian status risiko wilayah, di Boyolali pada awal pekan lalu nilainya 2,10. "Dari nilai tersebut Boyolali saat ini masuk daerah zona oranye atau risiko sedang," kata dia belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya