SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, saat berada di stand Desa Kiringan di Alun-Alun Lor Boyolali, Rabu (2/11/2022). (Solopos.com/Ni’matul Faizah).

Solopos.com, BOYOLALI – Bupati Boyolali M. Said Hidayat di sela-sela membuka acara Festival Desa Wisata Boyolali di Alun-Alun Lor, Rabu (2/11/2022), mengatakan saat ini pihaknya fokus pada pendampingan pengembangan 45 desa wisata di Boyolali.

Pihaknya belum memikirkan penambahan jumlah desa wisata di Boyolali karena membutuhkan perencanaan panjang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kemarin sudah ditentukan ada 45 desa wisata, ini melalui Kepala Disporapar masih kami minta untuk memfokuskan kembali. Sehingga dari 45, mana yang akan menjadi skala prioritas untuk menjadi obyek yang dapat kami dukung dalam upaya pengembangan di awalnya,” ujarnya.

Nantinya, jika 45 desa wisata tersebut sukses dikembangkan, harapannya bisa mendorong desa lain untuk berkembang menjadi desa wisata.

Ekspedisi Mudik 2024

Lebih lanjut, Said juga menegaskan adanya Peraturan Daerah (Perda) Desa Wisata sebagai upaya pengembangan kepariwisataan di Boyolali.

Baca juga: Mengenal Amita Lembu Abipraya, Tarian yang Menggambarkan Karakter Boyolali

“Berkaitan dengan dampaknya, maka langkah seperti ini, misal Dinas Pariwisata menyelenggarakan Festival Desa Wisata seperti ini, diharapkan bisa dampaknya positif. Tentunya semua pelan-pelan,” ujarnya.

Festival Desa Wisata Boyolali diadakan di Alun-Alun Lor, Rabu (2/11/2022). Sebanyak 10 desa menjadi grand finalis pemilihan desa wisata Boyolali.

Pada akhir acara diumumkan juara I Festival Desa Wisata dimenangkan oleh Desa Paras asal Kecamatan Cepogo. Kemudian Juara II diraih oleh Desa Banyuanyar, dan Juara III disabet oleh Desa Kaligentong, Kecamatan Gladagsari.

Sedangkan kategori Stand Terbaik diraih oleh Desa Sidomulyo dari Kecamatan Ampel.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Boyolali, Supana, mengatakan sebelumnya seluruh desa wisata di Boyolali mengirimkan video potensi desa wisata.

Baca juga: Seru! Parade Merapi Merbabu, Ajang Unjuk Gigi Keragaman Seni Budaya Boyolali

Dilanjutnya para juri telah mengadakan penilaian dengan visitasi ke 45 Desa Wisata yang telah tercantum dalam Surat Keputusan (SK) Bupati Boyolali tersebut.

“Kriteria penilaian adalah Sapta Pesona CHSE [Clean, Health, Safety and Environment], kemudian banyaknya kegiatan yang ada di desa wisata, homestay, pengelolaan air bersih, dan juga penilaian seni budaya yang ada di desa wisata tersebut,” ujarnya kepada wartawan di sela-sela acara.

Lebih lanjut, Supana mengatakan kegiatan Festival Desa Wisata bertujuan menyosialisasikan keberadaan desa wisata di Boyolali.

Selain itu, kegiatan Festival Desa Wisata juga bertujuan memberikan ruang agar pelaku desa wisata dapat berinovasi dan berkreasi mengembangkan potensi yang dimiliki.

Baik potensi dari sisi pengelolaan dan efek-efek lain yang akan menumbuhkan kemakmuran masyarakat di daerah desa wisata.

Baca juga: Sego Congor, Kuliner Hidden Gem dari Boyolali yang Bikin Penasaran

“Harapannya dengan adanya [kegiatan] ini, paling tidak akan memberikan motivasi kepada para pengelola desa wisata yang sekarang ini dikelola sebagian Bumdes [Badan Usaha Milik Desa] dan Pokdarwis [Kelompok Sadar Wisata],” kata dia.

Supana menjelaskan Pemkab Boyolali juga memberikan dukungan dana pengembangan kepada para pengelola desa wisata. Pada tahun 2022, Disporapar telah mengucurkan anggaran stimulan untuk 16 desa wisata masing-masing Rp100 juta.

“Dan kami akan secara bertahap juga akan memberikan sentuhan-sentuhan. Tentunya, harapan kami kepada Bapak Bupati dan DPRD untuk senantiasa memperhatikan adanya desa wisata tersebut,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya