SOLOPOS.COM - Gunung Merapi terlihat dari pos pengamatan di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. (Solopos-Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali menetapkan siaga darurat bencana di beberapa wilayah yang berpotensi terdampak bencana erupsi Gunung Merapi. Saat ini BPBD Boyolali terus memaksimalkan seluruh potensi untuk bersiap apabila bencana terjadi.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, mengatakan saat ini bencana alam yang berpotensi terjadi di Boyolali mencakup banjir, tanah longsor, dan dampak erupsi Gunung Merapi. Dari seluruh potensi bencana alam yang mengancam, pihaknya saat ini fokus mengamati kondisi wilayah yang berisiko terdampak bencana alam erupsi Gunung Merapi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Untuk saat ini memang statusnya sudah ditingkatkan ke siaga darurat bencana alam untuk dampak erupsi Gunung Merapi. Kami memaksimalkan seluruh potensi dari sukarelawan dan masyarakat untuk langkah mitigasi apabila dampak erupsi Gunung Merapi sampai ke sejumlah wilayah di Boyolali,” jelas dia kepada Solopos.com, Senin (20/12/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Objek Wisata di Boyolali Boleh Buka Saat Nataru, Tapi…

Sejumlah langkah mitigasi menurutnya dengan membersihkan jalur evakuasi di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo. Selain itu, pihaknya juga memastikan stok logistik untuk bantuan bagi korban terdampak bencana dalam jumlah mencukupi.

“Kami sudah menyiapkan semuanya termasuk jumlah logistik di gudang kami hingga titik-titik evakuasi warga. Untuk logistik jumlahnya kami pastikan mencukupi, untuk jumlahnya saya tidak hafal tapi kami pastikan dalam jumlah aman,” beber dia.

Tergantung Arah Angin

Sebelumnya, sebanyak tiga desa di Kecamatan Selo, Boyolali terdampak hujan vulkanik dari Gunung Merapi Senin (13/12/2021). Camat Selo, Joko Prihanto, mengatakan ketiga desa terdampak merupakan Desa Tlogolele, Desa Jrakah, dan Desa Klakah.

Baca juga: Bukan Perkara Mudah Latih Sapi Jadi Tunggangan, Harganya Bisa Meroket

Terkait fenomena tersebut, Joko menjelaskan hujan abu vulkanik kerap terjadi di tiga desa tersebut setidaknya sebanyak satu hingga dua kali dalam sepekan.

“Tergantung arah angin. Kalau ke Boyolali, ya tiga desa tersebut yang terdampak kena hujan abu. Tapi kebanyakan hanya tipis-tipis saja, tidak tebal,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya