SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Darmanto, saat diwawancara wartawan, Senin (4/7/2022). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Pemerintah Kabupaten Boyolali melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali akan  melaksanakan Implementasikan Kurikulum Merdeka (IKM) mulai tahun ajaran 2022/2023.

Tahun ajaran baru tersebut dimulai pada Senin (11/7/2022). Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Disdikbud Boyolali, Darmanto, saat dijumpai wartawan di kantornya, Senin (4/7/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“IKM harus dimulai tahun ajaran ini sehingga guru-guru dan kepala sekolah harus bekerja keras. Mereka harus memahami apa itu kurikulum merdeka, kemudian persiapan dokumen, perangkat, dan implementasinya,” terang Darmanto.

Indikator kinerja yang berbasis kompetensi literasi dan numerasi atau baca, tulis, dan hitung (hitung) menjadi kunci Kurikulum Merdeka.

Kemudian, Darmanto mengungkapkan Kurikulum Mereka berbeda dengan Kurikulum 2013 (K 13). Ia mengatakan kurikulum merdeka hanya memilih materi esensial di dalam Kurikulum 2013.

Baca juga: Diterapkan hingga 2024, Ini Teknis Kurikulum Merdeka

“Jadi anak-anak tidak perlu ganti buku semisal bukunya berdasarkan K 13. Semisal buku X Kurikulum 13 ada 15 bab, nah dipilih yang esensial yang harus diberikan kepada anak-anak,” terang Darmanto.

Ia mengungkapkan pengajaran hanya materi esensial akan membuat guru menjadi lebih fokus karena tidak terlalu banyak materi yang diajarkan. Selain itu, menurutnya siswa juga akan lebih fokus karena tidak terburu-buru ganti ke materi berikutnya.

“Jangan sampai karena beban kurikulum yang terlalu berat menjadi anak kehilangan masa bermainnya. Harapannya anak tetap tumbuh dan berkembang dengan normal,” kata dia.

Ia mengungkapkan karena pandemi selama dua tahun mengakibatkan capaian belajar siswa menjadi masalah yang bernama lost learning. “Siswa belajar di rumah tanpa pendampingan guru secara maksimal. Nah, permasalahan ini lambat laun kita atasi dengan Kurikulum Merdeka,” terang Darmanto

Kesiapan Guru

Darmanto mengungkapkan telah mempersiapkan guru-guru yang mengajar untuk kelas 1 SD, 4 SD, dan 7 SMP untuk mengikuti workshop IKM. Ia mengatakan para guru mengikuti workshop tiga hari untuk belajar tentang Kurikulum Merdeka.

Baca juga: PPDB SMA/SMK Negeri Tahun Ini Berbeda Lho Lur, Tak Ada Penjurusan!

“Jadi memang kurikulum ini khusus untuk kelas I SD, IV SD, dan VII SMP. Workshop-nya tiga hari, tapi tiga hari itu kan tidak cukup. Maka yang harus saya motivasi, kita harus menjadi pembelajar, terus dan terus belajar,” terang dia.

Sementara itu, guru kelas VII SDN 1 Sukorame Musuk, M. Juniawan Budi Nugroho, mengungkapkan kesiapannya untuk mengajar menggunakan Kurikulum Merdeka.

“Kemarin saya sudah ikut workshop pada 27 – 30 Juni terkait IKM. Itu workshop-nya se-Kecamatan Musuk. Siap tidak siap ya harus siap. Saya sendiri saat ini mempersiapkan dokumen IKM dan media pembelajaran,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya