SOLOPOS.COM - Penyerahan Surat Terdaftar Penyehat Tradisional (STPT) kepada 35 orang dalam Acara Hari Kesehatan Nasional, di Desa Kemasan Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali, Rabu (9/11/2022). (Solopos.com/Nova Malinda)

Solopos.com, BOYOLALI —Kabupaten Boyolali terus melakukan inovasi gerakan masyarakat sehat (germas) di lingkungan masyarakat. Salah satunya, pembentukan pos kesehatan (poskes) di tingkat RT sesuai intruksi Bupati Boyolali 2021.

Kepala Puskesmas Sawit, Yeni Maharani, bersama masyarakat di Kecamatan Sawit berencana mengembangkan poskes RT di seluruh Kecamatan Sawit.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Rencana pengembangan itu disampaikan Yeni dalam acara perayaan Hari Kesehatan Nasional ke 58 di Desa Kemasan Kecamatan Sawit, yang diselenggarakan oleh Puskesmas Sawit bersama seluruh panitia terkait, Rabu (9/11/2022).

Yeni menyebutkan ada 180 RT di Kecamatan Sawit, seluruh RT akan dibangun poskes RT dan diharapkan berjalan aktif 2023.

“Setiap desa mempunyai poskes RT. Jadi bukan hanya posyandu, poswindu, yang hanya terfokus di satu tempat. Tapi disitu ada pendekatan pelayanan kesehatan mulai dari screening, edukasi, konseling, itu langsung di RT,” ujar dia pada Solopos.com dalam acara itu.

Poskes RT sebagai penyedia layanan kesehatan di tingkat terkecil masyarakat.

Yeni mengatakan Poskes RT bisa menjadi forum atau tempat pelayanan terdekat untuk masyarakat, di tingkat terkecil dalam kelembagaan.

“Jadi bukan hanya posyandu, poswindu, yang hanya terfokus di satu tempat. Tapi disitu ada pendekatan pelayanan kesehatan mulai dari screening, edukasi, konseling, itu langsung di RT,” ucapnya.

Yeni menjelaskan poskes bisa menyediakan data-data kesehatan setiap individu yang lebih valid dan terperinci, sesuai klasifikasi umur dan tingkat kesehatan individu. Maka, poskes RT bisa membantu deteksi dini masalah kesehatan masyarakat.

“Masalah kesehatan bisa langsung terdeteksi dan teratasi, semoga seluruh RT di Kecamatan Sawit segera terbentuk poskes RT, dan bisa berjalan dengan aktif,” jelas dia.

Sementara, Ketua DPRD Boyolali, Marsono, mengapresiasi rencana pembentukan poskes RT di seluruh Kecamatan Sawit. Marsono mengatakan akan ikut membantu sumbangan dana dalam pengembangan pos kesehatan.

“Nanti yo ra ketang lima juta [Rp5 juta] nggih bu nggih,” ujar dia dalam sambutan HKN ke 58 itu.

Bantuan itu, kata Marsono, sebagai wujud dukungan dan penghormatan pada tim kesehatan di Kecamatan Sawit.

“Semoga bermanfaat, berkah, dan kerja kita mendapatkan berkat dan rahmat Allah SWT,” doa dia.

Marsono meyakini kekompakan Sawit tidak hanya di bidang kesehatan, namun juga di bidang-bidang lainnya.

“Yang seperti ini tidak hanya di bidang kesehatan, di bidang hal-hal lain tentu akan sama. Di kecamatan Sawit guyup, rukun, kompak, salam e koyo Boyolali. Salam metal,” tuturnya.

Camat Sawit, Yanuar Susetyo Tri Wicaksono, mengucapkan syukur atas inovasi dan perkembangan positif germas di Kecamatan Sawit.

Alhamdulillah ya, 12 desa di Sawit yang menjadi kampung germas dengan berbagai leveling, seperti yang saya laporkan ada tiga desa yang mendapat SK Bupati. Kemudian, dua desa proses lokalnya sudah selesai, insya Allah tahun ini akan mendapatkan SK Bupati. Dan ada tujuh desa rintisan kampung germas,”

Yanuar menjelaskan germas di Sawit mulai dibentuk pada akhir 2019. Artinya, kata Yanuar, sudah tiga tahun konsep Gerakan Bersama Menuju Sawit Sehat (Gema Juwitha) berjalan kearah positif.

“Setiap tahun pasti ada inovasi atau peningkatan kegiatan. Untuk itu saya mengapresiasi seluruh komponen Gema Juwitha di Sawit dari unsur kesehatan, ODGJ, difabel, kesehatan tradisional,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya