SOLOPOS.COM - Ilustrasi sapi perah (Bisnis/Rachman)

Solopos.com, BOYOLALI – Kabupaten Boyolali mendapatkan jatah 1.500 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku atau PMK. Sejumlah 1.500 dosis vaksin tersebut akan diambil dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada Jumat (24/6/2022) ini.

Ihwal penerimaan jatah vaksin PMK tersebut disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali, Lusia Dyah Suciati, saat dijumpai wartawan di Pendapa Gedhe Boyolali, Jumat. “Sebanyak 1.000 dosis akan kami prioritaskan untuk sapi perah dewasa, remaja, dan anakan atau pedet,” kata dia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sedangkan 500 dosis vaksin PMK, beber dia, akan diberikan ke Desa Korporasi Sapi yang berada di Kecamatan Andong. Ia mengungkapkan sapi yang berada di Andong adalah jenis sapi potong.

“Walau sapi potong, akan tetapi ini menjadi prioritas karena itu adalah program strategis nasional,” kata dia.

Ekspedisi Mudik 2024

Lusi mengungkapkan untuk rencana lokasi vaksinasi akan diutamakan pada desa yang masih berada dalam zona hijau atau desa yang belum terpapar. Ia menyinggung Desa Samiran yang berada di Kecamatan Selo direncanakan menjadi tempat vaksinasi PMK.

Baca juga: Pemkab Boyolali Minta 138.569 Dosis Vaksin PMK ke Kementan

“Kami akan terus mengidentifikasi pada desa-desa yang masih belum terpapar,” kata dia. Untuk pelaksanaannya,

Lusi mengungkapkan masih akan melaksanakan pembekalan bagi 155 personel yang akan menjadi pelaksana vaksinasi PMK pada Selasa (28/6/2022).

Sebagai Sabuk Pengaman

Ia mengimbau kepada semua peternak dan pedagang sapi untuk bersabar karena semua akan mendapatkan jatah vaksin. Ia meminta para pedagang untuk tetap fokus memelihara sapi dan tidak membawa sapi dari daerah wabah.

“Yang darurat ini justru diperuntukkan bagi ternak yang belum telanjur kena, jadi untuk sabuk pengaman. Nanti yang sudah kena kan sudah ada imunitasnya. Kami harap masyarakat dari menerima kebijakan ini karena susah sesuai aturan dari sisi medis,” terang dia.

Baca juga: Sapi Diduga PMK Terkapar di Pasar Hewan Sunggingan Boyolali dari Jatim

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Samiran, Herman, merasa senang dengan adanya rencana vaksinasi PMK di desanya. Namun, ia mengaku belum ada komunikasi dengan Disnakkan Boyolali terkait vaksinasi PMK di daerahnya.

“Masyarakat memang sangat berharap karena penduduk kami kebanyakan petani sambil memelihara sapi. Ini efek keresahan warga dibanding Covid-19 malah resah sekarang. Sebab masyarakat tani punya sapi satu atau dua kan untuk tabungan, kalau seperti ini kan kasihan,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya