SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono, (dua dari kiri), didampingi Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto, menerima cabai merah keriting dari petani, Selasa (21/9/2021). (Istimewa/Dok. Dinas Kominfo Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR — Bupati Karanganyar, Juliyatmono, secara terang-terangan memperingatkan spekulan agar tidak memainkan harga komoditas, salah satunya cabai, di tingkat petani.

Bahkan, Bupati menyatakan kesiapan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar untuk campur tangan mengatasi permainan spekulan. Salah satu cara yang dilakukan adalah melaksanakan gerakan ASN Beli Cabai di halaman Kantor Bupati Karanganyar, Selasa (21/9/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Gerakan itu menindaklanjuti surat Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) No.500/0011613 tanggal 27 Agustus 2021 ditujukan kepada Bupati/Wali Kota se-Jateng perihal Gerakan ASN Beli Cabai.

Baca juga: Investor Tahan Diri, Investasi Masuk Karanganyar Tahun Ini Tak Sekencang 2020

Gerakan itu muncul karena harga cabai di tangan petani jatuh sejak pertengahan Agustus 2021.

“Dalam rangka mendongkrak supaya tidak terpuruk, produk apa pun tidak hanya cabai. Kebetulan yang [harga] jatuh, cabai. Langkah seperti ini penting, strategis untuk meyakinkan semua sehingga spekulan tidak akan main-main lagi. Jangan berspekulasi, menarik keuntungan berlebihan, jangan memainkan harga petani,” kata Bupati saat berbincang dengan wartawan.

Bupati menyebut spekulan membeli cabai dari petani Rp6.000-Rp7.000 per kilogram. Langkah itu membuat harga sejumlah komoditas rusak, terutama dari tangan petani. Bupati berharap intervensi pemerintah sekecil apa pun bisa membantu meningkatkan keuntungan petani.

Baca juga: Sempat Jatuh, Pendaki asal Madiun Meninggal di Gunung Lawu Karanganyar

Pada Selasa, Pemkab Karanganyar membeli cabai merah dan hijau keriting dari kelompok tani di Kecamatan Ngargoyoso dan Jenawi. Totalnya 7,5 kuintal. ASN membeli cabai merah dan hijau keriting Rp13.000 per kilogram.

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, harga cabai merah keriting Rp15.000-Rp16.000 per kilogram di pasar tradisional.

“ASN intervensi membeli dengan harga wajar dari petani supaya harga stabil naik. Ini penting sebetulnya. Selain itu, kami juga berharap petani bisa berinovasi dengan produknya. Seandainya cabai tidak terserap perusahaan, ya bisa dikeringkan, dibikin olahan cabai, dan lain-lain,” jelasnya.

Petani Gigit Jari

Salah satu petani cabai, Agus, menuturkan Pemkab menolong nasib petani dengan membeli cabai Rp13.000 per kilogram dari petani. Selama ini, kata dia, petani menjual cabai kepada spekulan Rp10.000 bahkan di bawahnya.

“Cabai itu selalu terjual, tidak susah. Tetapi harganya rendah, bikin petani gigit jari. Tidak sesuai dengan biaya produksi. Pernah terendah itu Rp5.000-Rp6.000 per kilogram. Padahal biasanya harga di atas Rp20.000 per kilogram,” tutur dia.

Baca juga: Tatap Muka MAN/MA di Karanganyar Tunggu Vaksinasi Pelajar Rampung

Belum lagi saat pemerintah melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan segala aturan. Agus menyampaikan kebijakan tersebut berdampak pada komoditas, salah satunya cabai.

“Pas PPKM masih ketat, dampak luar biasa sangat memukul petani. Covid-19 membuat daya beli masyarakat turun. Lalu tidak ada orang menggelar hajatan,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya