SOLOPOS.COM - Boris Becker (Twitter/TheBorisBecker)

Solopos.com, JAKARTA – Mantan petenis nomor satu dunia Boris Becker berharap para pemain tidak berubah menjadi “komputer dan mesin” menyusul peringatan ATP tentang hukuman lebih keras terhadap pelaku pelanggaran di lapangan setelah munculnya serangkaian kasus ledakan amarah di dalam lapangan.

Alexander Zverev dikeluarkan dari turnamen Acapulco pada Februari 2022 setelah memukulkan raketnya ke kursi wasit selagi mengeluarkan omelan yang sarat sumpah serapah, sedangkan Nick Kyrgios didenda karena marah-marah di Indian Wells dan Miami pada Maret 2022.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Petenis Ashleigh Barty Gantung Raket, Ini Alasannya

Becker yang selama kariernya juga sering marah-marah di lapangan, mengatakan tenis membutuhkan atlet yang mau menunjukkannya emosi di lapangan. Dengan kondisi tenis yang terjadi saat ini, ia tak mau para atlet tanpa emosi di lapangan sehingga mirip komputer (hanya menurut perintah).

“Saya cukup senang kami dibolehkan bermain dan akhirnya mengamuk kecuali dalam media sosial dan mikrofon,” kata pria berusia 54 tahun yang telah enam kali menjuarai sektor tunggal putra Grand Slam, Kamis (14/4/2022).

“Ini sulit terjadi pada petenis era ini. Semuanya sangat transparan, terlalu transparan untuk selera saya. Dan kemudian pertanyaannya adalah, bagaimana otoritas tenis menghadapinya?”

Baca Juga: Inilah 5 Petenis Ternama yang Pesiun saat di Puncak Karier

“Tenis juga olahraga hiburan. Saya juga tidak ingin menyaksikan komputer dan mesin di lapangan. Emosinya bagus, sedikit darah, keringat, dan air mata, itu merangsang, itu sudah terjadi pada kami. Tapi semua ada batasnya.”

ATP mengaku meninjau kembali pedomannya dalam menekan para petenis yang berulang kali melanggar aturan setelah dikecam bersikap lunak dalam berbagai insiden pelanggaran.

Baca Juga: Persis Sudah Dapatkan Sebagian Amunisi untuk Musim Depan, Siapa Saja?

Ketika sejumlah petenis mengingatkan rekan-rekan profesionalnya atas perilaku mereka, Becker malah meminta semua harus mau bercermin.

“Kita semua tidak sempurna, semua orang kadang-kadang marah dan Anda tidak melakukannya,” tambah dia.

“Saya juga pernah menyebut petenis dengan rekan satu tim, jadi Anda seharusnya tidak mengomentari kesalahan orang di depan umum. Saya kira itu salah.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya