SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasien positif Covid-19 di rumah sakit. (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO — Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) intensive care unit (ICU) di rumah sakit rujukan Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo meningkat hingga mencapai 40 persen. Sementara tingkat keterisian bed di ruang isolasi sekitar 50 persen.

Hal ini diungkapkan Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, saat ditemui wartawan di lobi kantor bupati setempat, Rabu (23/2/2022). Menurut bupati, sebagian pasien positif yang dirawat intensif di rumah sakit memiliki komorbid. Mereka harus mendapatkan penanganan atau pengobatan khusus untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“BOR ICU rumah sakit sudah mencapai 40 persen. Memang ada lonjakan tingkat bed di rumah sakit rujukan Covid-19. Hal ini harus diantisipasi agar kondisi serupa saat lonjakan kasus Covid-19 pada pertengahan Juni-Juli 2021 tak terulang lagi,” kata dia.

Baca juga: Walah, Pipa Limbah PT RUM Sukoharjo di Gupit Patah Lagi

Bupati telah melakukan rapat koordinasi (rakor) penanganan kasus Covid-19 yang diikuti Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo dan kepala puskesmas se-Sukoharjo. Dalam pertemuan itu dibahas strategi khusus untuk menahan laju persebaran pandemi Covid-19 yang meningkat signifikan.

Penguatan pelacakan atau tracing dan pengetesan atau testing digeber sebagai upaya percepatan pengendalian Covid-19. Upaya penguatan tracing dan testing dilakukan oleh satgas tingkat kabupaten hingga desa/kelurahan.

“Saat bertemu masyarakat, saya selalu mengingatkan agar tetap menerapkan protokol kesehatan. Jangan kendur apalagi abai menjalankan protokol kesehatan. Kunci pengendalian pandemi Covid-19 yakni protokol kesehatan secara ketat,” ujar dia.

Baca juga: Hearing Soal Holywings Solo Baru, DPRD Minta Pemkab Sukoharjo Tegas

Selain itu, pemerintah menyiapkan dua tempat isolasi terpusat (isoter) di Puskesmas Pembantu (Pustu) Nguter di Desa Celep dan RS Indriati, Solo Baru. Para tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar Covid-19 menjalani isolasi di RS Indriati, Solo Baru. Bagi masyarakat yang terinfeksi virus bisa menjalani isolasi di Pustu Nguter di Desa Celep.

Status PPKM Naik

Bupati telah menerbitkan Inbup No 8/2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3 di Kabupaten Sukoharjo. Regulasi itu diterbitkan menyusul status penerapan PPKM naik dari level dua ke level 3 mulai awal pekan ini. Pembatasan kegiatan sosial masyarakat bakal diperketat guna mencegah transmisi penularan virus.

“Misalnya, acara hajatan pernikahan tetap menerapkan konsep banyu mili. Tamu undangan membawa pulang makanan. Jadi lebih diperketat lagi setelah status PPKM naik level,” kata dia.

Baca juga: Nasib PTM Sukoharjo Tunggu Hasil Evaluasi Akhir Februari

Direktur RSUD Ir Soekarno Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, menyatakan tak semua pasien positif dirawat di RSUD Ir Soekarno Sukoharjo. Para pasien positif juga dirawat di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di Kabupaten Jamu.

Yunia telah menyiapkan penambahan bed di bangsal isolasi perawatan Covid-19 apabila jumlah pasien positif yang dirawat di rumah sakit terus bertambah setiap hari. “Untuk saat ini, keterisian bed masih cukup. Jika tingkat keterisian bed terus bertambah hingga sekitar 80 persen maka kami segera menambah bed di ruang isolasi perawatan Covid-19,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya