SOLOPOS.COM - Rumah terduga pelaku pengembom bunuh diri di Mapolresta Solo, Nur Rohman. (Septhia Ryanthie/JIBI;/Solopos)

Bom Solo, rumah terduga pelaku bom bunuh diri ternyata masih digunakan keponakan Nur Rohman.

Solopos.com, SOLO–Rumah terduga pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo, Nur Rohman, di RT 001/RW 012 Kelurahan Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo, tertutup rapat, Kamis (7/7/2016).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com di lokasi, Kamis sekitar pukul 11.00 WIB, dua pintu depan rumah bercat hijau tersebut tertutup rapat. Aktivitas di dalam rumah tidak bisa terlihat dari arah jalan. Kondisi itu berbeda dengan rumah di sebelah kanan dan kirinya. Pintu rumah di sebelah kanan dan kirinya terbuka sehingga tampak sang penghuni rumah yang sedang beraktivitas.

Salah satu tetangga Nur Rohman, Sumarni, mengatakan rumah Nur Rohman kosong setelah peristiwa bom di Mapolrestas Solo, Selasa (5/7/2016) lalu. Padahal, sebelum peristiwa bom di Mapolrestas Solo, menurut dia, rumah Nur Rohman masih dihuni oleh istri Nur Rohman bernama Siti Aminah berserta kedua anak balita mereka. Sumarni tidak mengetahui keberadaan istri Nur Rohman.

“Setelah ada bom di sana [Mapolresta Solo] ada polisi ke sini. Saya tidak tahu pasti, mereka membawa pergi keluarga Nur Rohman atau bagaimana. Yang jelas setelah itu, rumah sini [Nur Rohman] tidak lagi dihuni istri dan anaknya. Bisa saja mereka silaturahmi ke keluarga. Ini kan Lebaran,” kata Sumarni kepada Solopos.com di halaman rumahnya, Kamis.

Saat Solopos.com sedang berbincang dengan Sumarni, tiba-tiba ada seorang remaja tanggung keluar dari rumah Nur Rohman. Dia mengenakan kaus dalam dan celana pendek. Saat Solopos.com temui, dia mengaku sebagai keponakan Nur Rohman. Remaja tanggung itu enggan memberitahu namanya. Dia mengaku tidak banyak mengetahui soal Nur Rohman karena sudah lama tidak bertemu.

“Tidak tahu. Saya tidak pernah ketemu [Nur Rohman],” kata dia singkat. Dia tampak canggung saat berbincang dengan Solopos.com. Berdasarkan informasi dari tetangga Nur Rohman, remaja tanggung tersebut memang baru tinggal di rumah Nur Rohman sejak tiga bulan lalu. Sumarni menyebut keponakan Nur Rohman tidak mengetahui apa-apa soal Nur Rohman.

Sumarni menceritakan ada beberapa orang yang datang mengunjungi rumah Nur Rohman pada Rabu (6/7/2016) pagi dan Kamis pagi atau pascaperistiwa bom di Mapolresta Solo. Dia tidak mengetahui siapa orang-orang tersebut. Sumarni menduga mereka adalah wartawan karena merekam dan memotret beberapa bagian rumah Nur Rohman.

“Awalnya warga sini kaget waktu beredar info kalau pelaku bom di sana [Mapolresta Solo] diduga adalah Pak Nur Rohman. Kaki saya sampai gemetar waktu petugas datang ke rumah sini [Nur Rohman]. Dee ki [dia itu] sregep. Sering bantu warga. Memang sejak Agustus tahun lalu tidak diketahui kabarnya,” jelas Sumarni.

Sumarni mengatakan warga di RT 001/RW 012 Sangkrah khususnya, mulai biasa saja dengan peristiwa bom di Mapolresta Solo yang diduga dilakukan warga mereka. Menurut dia, warga tidak lagi takut atau khawatir kalau ada petugas datang. Sumarni menyebut kebanyakan warga memang setahun belakangan ini tidak lagi tahu soal kegiatan Nur Rohman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya