SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi (Twitter.com)

Presiden Jokowi telah memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas bom bunuh diri di Solo.

Solopos.com, SOLO – Bom bunuh diri meledak di Mapolresta Solo Selasa (5/7/2016) pukul sekitar pukul 07.40 WIB. Terkait ledakan ini, Jokowi mengaku telah memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Presiden Jokowi sudah mendapat laporan soal ledakan bom bunuh diri di halaman Mapolresta Solo, Jawa Tengah. Jokowi langsung memerintahkan Kapolri dan jajarannya untuk mengejar dan memburu seluruh jaringan pelaku teror itu.

“Saya sudah perintahkan Kapolri untuk kejar jaringan, tangkap jaringan dan ungkap yang berkaitan dengan bom bunuh diri di Mapolresta Solo,” kata Jokowi di Padang, Sumatera Barat, dalam pernyataan yang disiarkan TV One, Selasa (5/7/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga:

Begini Kronologis Ledakan Bom Menurut Saksi Mata

Ini Foto-Foto Diduga Pelaku Bom Bunuh Diri

Kapolda: Pengebom Tewas dalam Kondisi Tubuh Hancur, Satu Anggota Provost Hanya Terluka

Pada kesempatan yang sama, Jokowi mengutuk keras aksi ledakan bom bunuh diri yang secara berurutan terjadi di Arab Saudi. Dia menyatakan tak ada alasan apapun yang bisa digunakan untuk melakukan kekerasan.

“Kita melihat bom ini hampir di semua negara, di Turki, di Bangladesh, di Baghdad di Irak. Kemudian di Masjid Nabawi di Saudi Arabia. Kekerasan atas nama apapun tidak dibenarkan dan harus kita kutuk. Tidak bisa ada toleransi apalagi ini di Masjid Nabawi,” ujar Jokowi.

Dia mengungkapkan, atas nama rakyat Indonesia, pemerintah menyampaikan duka cita mendalam bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan serta Kerajaan Arab Saudi.

Ledakan bom bunuh diri terjadi di tiga kota yakni Madinah, Jeddah, dan Qatif, seperti dilaporkan Reuters pada Selasa (5/7/2016) pagi WIB.

Serangan selain menarget diplomat Amerika Serikat di Jeddah, juga jemaah dari sekte tertentu di Qatif menjadi target dan juga pos keamanan di sebuah rumah ibadah di Madinah.

Serangan tersebut terjadi menyusul pembunuhan massal yang diklaim oleh kelompok radikal di Istanbul, Turki; Dhaka,  Bangladesh; dan Baghdad, Irak.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya