SOLOPOS.COM - Warga melintas didepan restoran Burger King pasca penyerangan teroris di pos polisi dan sejumlah gedung di Sarinah Thamrin Jakarta, Jumat (15/1/2016). Serangan teroris pada Kamis (14/1/2016) tersebut mengakibatkan beberap tempat dan kendaraan mengalami rusak berat . (JIBI/Solopos/Antara/Muhammad Adimaja)

Bom Sarinah Thamrin mendorong Polri memburu sel-sel teroris, termasuk kasus-kasus teror lama seperti bom Cimanggis 2004.

Solopos.com, JAKARTA — Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol. Agus Rianto menyatakan terduga teroris DA yang ditangkap Densus 88 pada Minggu (21/2/2016), di Cisauk, Tangerang Selatan, terkait bom Cimanggis 2004.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Menurut Agus, DA merupakan pengembangan dari penangkapan terduga teroris Abu Gar di Malang pada dua pekan sebelumnya. “Keterlibatannya menyangkut bom Cimanggis. Terus kami lakukan pengembangan,” katanya di Mabes Polri, Jakarta, Senin (22/2/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Mengenai keterlibatan bom Sarinah Thamrin, Agus Rianto belum dapat memastikan karena masih tahap pendalaman sejauh mana keterlibatannya. Menurut dia, tim Densus 88 tengah mendalami peran lebih rinci dari DA.

Kasus bom Cimanggis terjadi pada 21 Maret 2004 lalu. Saat itu bom rakitan meledak di dalam rumah kontrakan di Jl. Bhakti, Sukamaju, Cimanggis, Depok. Ada sembilan orang pria yang sedang meracik bom, tapi kemudian meledak. Mereka merupakan murid dari Aman Abdurachman yang sudah dijatuhi hukuman penjaara.

Seperti diwartakan, Densus 88 menangkap seorang terduka teroris berinisial DA, di Cisauk, Tangerang. DA diduga terkait dengan jaringan teroris yang melakukan teror bom Sarinah Thamrin bulan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya