SOLOPOS.COM - Peta wilayah Afghanistan (aljazeera.com)

Solopos.com, JAKARTA — Konflik antara Taliban dan ISIS di Afghanistan membawa bencana bagi rakyat negara itu, saat sebuah bom bunuh diri meledak di sebuah masjid di Kunduz mengakibatkan sedikitnya 50 jemaah meninggal dunia, Jumat (8/10/2021).

Tragedi saat Salat Jumat di masjid komunitas Syifah ini menjadi serangan paling berdarah setelah tentara Amerika Serikat meninggalkan negara itu, beberapa waktu lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Taliban Larang Pria Afghanistan Cukur Jenggot hingga Selfie 

“Sore ini, sebuah ledakan terjadi di sebuah masjid rekan-rekan Syiah kami di distrik Khan Abad di Bandar, Ibu Kota Provinsi Kunduz, yang mengakibatkan sejumlah rekan kami menjadi martir dan terluka,” kata kepala juru bicara Taliban Zabihullah Muhajid, dilansir Detik.com dari AFP, Jumat (8/10/2021).

Direktur Budaya dan Informasi di Kunduz untuk pemerintahan baru Taliban Afghanistan, Matiullah Rohani, mengkonfirmasi bahwa insiden mematikan itu adalah serangan bunuh diri.

Puluhan orang dari komunitas minoritas itu juga terluka akibat bom bunuh diri tersebut.

Mayoritas Sunni

Sebagai informasi, kelompok ekstremis Islamic State (IS) atau ISIS, yang merupakan saingan berat Taliban berulang kali menargetkan Syiah dalam upaya untuk membangkitkan kekerasan sektarian di Afghanistan yang mayoritas Sunni.

Kunduz sendiri merupakan titik transit utama untuk pertukaran ekonomi dan perdagangan dengan Tajikistan.

Kota itu adalah tempat pertempuran sengit ketika Taliban berjuang untuk kembali berkuasa tahun ini.

Minggu (3/10/2021) lalu sebuah masjid juga diledakkan.

Baca Juga: Hentikan Glorifikasi Taliban! 

ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Sebuah sumber medis di Rumah Sakit Provinsi Kunduz, Jumat (8/10/2021), mengatakan 35 orang tewas dan lebih dari 50 orang terluka telah dibawa ke sana.

Sementara seorang pekerja di rumah sakit Doctors Without Borders (MSF) melaporkan 15 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Warga Kunduz, mengatakan kepada AFP bahwa ledakan itu menghantam sebuah masjid Syiah selama salat Jumat.

Mengerikan

Zalmai Alokzai, seorang pengusaha lokal yang bergegas ke Rumah Sakit Provinsi Kunduz untuk memeriksa apakah dokter membutuhkan donor darah, menggambarkan pemandangan yang mengerikan.

“Ambulans terus kembali ke tempat kejadian untuk membawa orang tewas,” katanya.

Seorang pekerja bantuan internasional di Rumah Sakit MSF di kota itu mengatakan bahwa ada kekhawatiran jumlah korban tewas bisa meningkat lebih jauh.

“Ratusan orang berkumpul di gerbang utama rumah sakit dan menangisi kerabat mereka, tetapi orang-orang bersenjata Taliban berusaha mencegah pertemuan jika ledakan lain direncanakan,” katanya.

Warga Ketakutan

Gambar grafis yang dibagikan di media sosial, yang belum dapat segera diverifikasi, menunjukkan beberapa mayat berlumuran darah tergeletak di lantai.

Gambar menunjukkan gumpalan asap membubung ke udara di atas Kunduz.

Video lain menunjukkan pria membantu orang, termasuk wanita dan anak-anak, menjauh dari tempat kejadian.

Padati Jalanan

Kerumunan yang ketakutan memadati jalanan.



“Setelah saya mendengar ledakan, saya menelepon saudara laki-laki saya tetapi dia tidak mengangkatnya. Saya berjalan menuju masjid dan menemukan saudara laki-laki saya terluka dan pingsan. Kami segera membawanya ke rumah sakit MSF,” kata Aminullah, seorang saksi mata yang saudara laki-lakinya berada di masjid.

Seorang guru perempuan di Kunduz mengatakan ledakan itu terjadi di dekat rumahnya, dan beberapa tetangganya tewas.

“Itu adalah insiden yang sangat mengerikan,” katanya.

“Banyak tetangga kami terbunuh dan terluka. Seorang tetangga berusia 16 tahun terbunuh. Mereka tidak dapat menemukan setengah dari tubuhnya. Tetangga lain yang berusia 24 tahun juga terbunuh.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya