SOLOPOS.COM - Tim Gegana tengah melakukan olah TKP di lokasi kejadian ledakan, Rabu (2/11/2016) siang. (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Bom Bantul terjadi di Dusun Sumber.

Harianjogja.com, BANTUL — Tim Gegana Polda DIY terus melakukan penyisiran di sekitar lokasi ledakan yang berada di kawasan Dusun Sumber, Desa Sumberagung. Rabu (2/11/2016), sejumlah personel Tim Gegana Polda DIY memang melakukan penyisiran sekaligus melokalisasi area ledakan untuk mencari barang bukti baru.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

(Baca Juga : BOM BANTUL : Diduga Berupa Bom Rakitan)

Ekspedisi Mudik 2024

Kasatreskrim Polres Bantul AKP Anggaito Hadi Prabowo menyampaikan dilihat dari potensi ledakan serta barang bukti yang ditemukan, bom rakitan itu sengaja dibuat dalam rangka memberikan teror. Itulah sebabnya lantas pihak Detasemen Khusus (Densus) 88 dan Labforcab Semarang yang merupakan kepanjangan tangan dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri ikut turun tangan.

“Meski saya belum bisa menjamin itu ada kaitannya dengan terorisme. Itulah sebabnya, biarkan tim penyidik dari Puslabfor dan Densus 88 bekerja dulu,” tegasnya.

Ia menambahkan, hingga kini pihaknya sudah memangil setidaknya 6 orang saksi. Termasuk diantaranya adalah pasangan suami istri pemilik kerbau nahas yang menjadi korban ledakan itu. Sedangkan untuk olah TKP, ia menegaskan bahwa sejauh ini pihak Labforcab Semarang dan Densus 88 sudah merasa cukup.

Sementara kondisi kerbau milik Bardi Bartoatmodjo itu sendiri kini sudah dipastikan mati. Kerbau berumur 1 tahun itu ditemukan mati oleh pihak Polres Bantul, Senin (1/11/2016) malam di kandangnya.

“Ketika itu, jam 23.00 [WIB] polisi hendak memeriksa kondisi kerbau, ternyata sudah ditemukan mati,” kata Susanto, putra Bardi Bartoatmodjo saat ditemui di lokasi kandang kerbau, Selasa (2/11/2016) pagi.

Beberapa jam sebelum mati, tepatnya sebelum maghrib, kerbau itu sempat berontak bahkan hingga keluar kandang. Melihat hal itu, ia dibantu warga lainnya berupaya menenangkan kerbau tersebut.

“Setelah tenang, kerbau itu saya lihat tidak bergerak sama sekali,” imbuh Susanto.

Setelah memastikan hewan piaraannya itu mati, ia pun segera menyiapkan liang berukuran 80 cm x 1,5 meter dengan kedalaman 1,25 meter. Namun lantaran masih menunggu petugas Labforcab Semarang, ia diminta untuk tidak menguburkan kerbau itu terlebih dulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya