SOLOPOS.COM - Ilustrasi mendonorkan darah (Freepik)

Solopos.com, SOLO--Bagi sebagian orang bisa jadi menunda kegiatan mendonorkan darah saat puasa lantaran takut kegiatan ini menimbulkan efek kesehatan misalnya badan menjadi lemas. Dari sisi kesehatan, sebenarnya boleh enggak ya?

Simak ulasannya di tips kesehatan kali ini. Pada Bulan Puasa, kegiatan mendonorkan darah bisa jadi berkurang drastis dan hal ini bisa berpengaruh terhadap stok darahmenipis. Bahkan golongan darah yang terbilang jarang seperti AB berpotensi kosong sama sekali di bank darah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kondisi tersebut terjadi karena banyak orang menganggap mendonorkan darah saat puasa tidak diperbolehkan. Bagaimana kebenarannya dari sudut pandang medis?

Baca Juga:  Hukum Donor Darah Saat Puasa Sesuai Ajaran Islam

Selama ini, jika tak berpuasa, sebelum mendonorkan darah, calon pendonor disarankan untuk menjaga betul kesehatannya dengan beristirahat cukup, makan bergizi, dan cukup minum air putih. Hal inilah yang kemudian menjadi dasar banyaknya muncul larangan melakukan kegiatan mulia ini di Bulan Ramadan.

Saat puasa, cadangan air dalam tubuh akan berkurang. Nutrisi pun belum tentu sepenuhnya memadai.

Pengambilan darah sejumlah 250-350cc saat donor darah dikhawatirkan dapat memengaruhi kondisi kesehatan pendonor hingga dapat membahayakan fisiknya.
Kenyataannya, pendapat ini tidak sepenuhnya benar. Mendonorkan darah saat puasa pada dasarnya aman bagi orang yang sehat.

Sebenarnya kegiatan mendonorkan darah saat puasa boleh-boleh saja dilakukan. Namun ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan. Salah satunya adalah soal pemilihan waktu.

Saat Bulan Puasa, kegiatan mendonorkan darah sebaiknya dilakukan pada pagi hari di mana kondisi tubuh masih cukup fit dan cadangan air dalam tubuh masih memadai.

Sebaliknya, mendonorkan darah di siang atau sore hari sebaiknya dihindari. Pada waktu-waktu ini, biasanya orang-orang sudah banyak beraktivitas. Cadangan energi serta cairan tubuh pun sudah jauh berkurang.

Baca Juga: Begini Jawaban Nissa Sabyan Atas Tudingan Hamil

Mengutip laman Klikdokter.com, Sabtu (8/5/2021), salah satu efek mendonorkan darah saat puasa bila dilakukan pada siang dan sore hari adalah penurunan tekanan darah dan keluhan pusing. Tentu dua kondisi ini dapat sangat memengaruhi kelancaran ibadah puasa di hari itu.

Selain pemilihan waktu, persiapan fisik juga harus diperhatikan. Agar tetap sehat dan fit menjalani sisa waktu puasa di hari itu, pastikan porsi tidur malam sebelumnya sudah cukup.

Bagi orang dewasa, tidur malam yang dianggap cukup berdurasi 7-8 jam. Setelah itu, asupan makanan dan air putih saat sahur juga wajib diperhatikan.

Pilih menu makanan bergizi lengkap yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, serat, buah, serta sayur agar energi tubuh tetap stabil sepanjang hari.

Bila kegiatan mendonorkan darah sudah direncanakan jauh hari, akan lebih baik bila menu yang dikonsumsi kaya akan zat besi, seperti daging merah bebas lemak, telur, dan ikan. Juga tidak kalah penting adalah asupan air putih.

Saat sahur, minum setidaknya 4-5 gelas air putih agar cadangan cairan dalam tubuh tetap memadai dan tidak mudah pusing setelah mendonorkan darah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya