Teknologi
Rabu, 24 April 2024 - 17:40 WIB

Bulan Purnama Nanti Malam Sebabkan Banjir Rob, Ini Faktanya

Redaksi Solopos.com  /  Akhmad Ludiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi melihat bulan. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA – Apakah bulan purnama yang akan terjadi pada Rabu (24/4/2024) akan menyebabkan banjir rob di daerah pesisir? Berikut ini penjelasannya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya potensi banjir rob yang akan menggenangi daerah pesisir. Hal ini disebabkan masuknya fase bulan purnama hari ini 24 April 2024. “Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia,” tulis BMKG dalam akun resminya, dikutip Bisnis, Rabu (24/4/2024).

Advertisement

Disiarkan BRIN, bulan purnama adalah salah satu fase ketika bulan berada di antara matahari dan bumi sehingga bulan dapat dilihat secara penuh. Bulan purnama akan membuat langit tampak lebih terang dibandingkan malam-malam biasanya.

Lebih lanjut, BMKG menjelaskan potensi banjir rob akan berbeda di setiap wilayah termasuk waktu dan hari. Ada beberapa pesisir diprediksi terdampak banjir rob, yakni:

  1. Pesisir Sumatera Utara; Pesisir Belawan dan sekitarnya – Tanggal : 23-28 April 2024.
  2. Pesisir Lampung; Pesisir Bandar Lampung – Tanggal: 25-27 April 2024.
  3. Pesisir Banten – Pesisir Kab. Pandeglang dan Pesisir Kab. Lebak : terjadi pada 25-29 April 2024. – Pesisir Kota Serang: terjadi pada 27-28 April 2024.
  4. Pesisir Jakarta; Pesisir utara Jakarta – Tanggal: 25-29 April 2024.
  5. Pesisir Jawa Tengah; Pesisir utara Jawa Tengah – Tanggal 29-30 April 2024.
  6. Pesisir Jawa Timur; Pesisir Kota Surabaya – Tanggal: 25-28 April 2024
  7. Pesisir Kalimantan Timur; Pesisir Balikpapan timur dan Pesisir Baru Ulu. – Tanggal 25-27 April 2024
  8. Pesisir Sulawesi Tenggara; Pesisir timur Kota Kendari; Pesisir Kb. Konawe Selatan; Pesisir Kab. Konawe; dan Pesisir Kab. Muna. – Tanggal 25-27 April 2024.

 

Advertisement

Masyarakat yang tinggal di pesisir pantai diimbau untuk selalu waspada dan siaga serta mengurangi aktivitas di laut lepas. Tetapi selain memiliki keindahan untuk dilihat, bulan purnama ternyata memiliki fakta-fakta menarik yang mungkin belum Anda ketahui.

Dilansir Bisnis dari Space.com dan National Space Center, ada beberapa fakta tentang bulan purnama, yaitu:

Fakta Bulan Purnama

1. Terjadi setiap bulan

Bulan purnama akan terjadi setiap bulan tepatnya pertengahan dan akhir bulan. Walaupun bisa dilihat dengan mata telanjang, keindahan bulan ini bisa tertutup oleh polusi wilayah rumah Anda. Berikut daftar kalender terjadinya bulan purnama tahun 2024 – 25 Januari – 24 Februari – 25 Maret – 24 April – 23 Mei – 22 Juni – 21 Juli – 19 Agustus – 18 September – 17 Oktober – 15 November – 15 Desember

2. Punya istilah lain

Bulan purnama ternyata mempunyai sebutan lain bagi penduduk asli Amerika Utara. Setiap bulannya, nama bulan purnama selalu berganti setiap bulannya.

Advertisement

– Januari – Bulan Serigala

– Februari – Bulan Salju

– Maret – Bulan Cacing

– April – Bulan Merah Muda

Advertisement

– Mei – Bulan Bunga

– Juni – Bulan Stroberi

– Juli – Bulan Buck

– Agustus – Bulan Sturgeon

Advertisement

– September – Bulan Panen

– Oktober – Bulan Pemburu

– November – Bulan Berang – berang

– Desember – Bulan Dingin

 

3. Gravitasi bulan sebabkan banjir rob

Bulan dapat memengaruhi gravitasi pada bumi yang membuat permukaan air laut meningkat ketika malam. Pada bulan purnama, air laut berpotensi lebih tinggi dibandingkan biasanya. Sehingga hal ini membuat adanya banjir rob di daerah pesisir.

Advertisement

 

4. Butuh ratusan ribu untuk menyamai kecerahan matahari

Bulan purnama bersinar dengan magnitudo -12,7. Tetapi matahari lebih terang 14 magnitudo, yakni -26,7. Rasio kecerahan bulan dengan matahari selisih 398.110 berbanding 1. Walaupun begitu, hal tersebut masih menjadi perdebatan para ahli lanaran langit mempunyai luas 360 derajat, sehingga ada lebih dari 41.200 derajat persegi di langit. Oleh sebab itu, bulan purnama tidak akan secerah matahari walaupun mampu memancarkan cahaya secara mandiri.

5. Cahaya terang akibat pantulan cahaya

Terangnya bulan purnama tidak hanya karena memiliki kemampuan untuk menghasilkan cahaya sendiri, melainkan juga mendapatkan pantulan cahaya dari matahari. Hal ini juga tidak lepas dari proses pengorbitan yang membutuhkan waktu 29,5 hari untuk berada tepat diantara matahari dan bumi. Sehingga bulan benar-benar dapat dilihat secara penuh oleh manusia.

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Fakta-fakta Fase Bulan Purnama 24 April yang Diprediksi BMKG Sebabkan Banjir ROB”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif