SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk demam berdarah. (Reuters)

Solopos.com, SRAGEN -- Seorang bocah berumur 9 tahun, Rizky Dwi Martina Dhori, meninggal dunia di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, Minggu (26/1/2020).

Putra kedua Dwi Purwanto, warga Kampung Taman Agung RT 004/RW 002, Kelurahan Nglorog, Sragen Kota, itu meninggal diduga karena demam berdarah dengue (DBD).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Petugas kesehatan melakukan pengasapan atau fogging di lingkungan Taman Agung dengan radius 100 meter dari lokus kasus pada Senin (27/1/2020). Dwi Purwanto saat ditemui Solopos.com di kediamannya, Senin siang, mengakui anaknya meninggal dengan dugaan DBD.

Dwi mengatakan anaknya mengalami demam mulai Sabtu (18/1/2020) lalu pada Minggu (19/1/2020) diperiksakan ke bidan.

“Setelah dikasih obat masih demam hingga Rabu [22/1/2020] saya periksakan ke bidan. Saya periksakan sampai ke dua bidan. Kemudian sempat dibawa ke Poliklinik Rizky Amalia lalu dirujuk ke RSI Amal Sehat," ujar Dwi.

Dihajar Massa Karena Tepergok Culik Anak dan Rampas Motor di Solo, Pria Ini Ternyata...

Dwi meneruskan anaknya kemudian dirujuk lagi ke RSUD Sragen pada Jumat (24/1/2020). "Sabtu [25/1/2020], saya agak lega karena dia sudah bisa bicara dan bermain ponsel. Teman-temannya datang untuk mendoakan juga ikut berdoa,” kata Dwi.

Dia mengatakan pada Sabtu malam tiba-tiba kondisi anaknya drop atau menurun hingga Minggu pagi dan akhirnya mengembuskan napas terakhir. Dwi ikhlas melepas kepergian anaknya laki-lakinya.

“Anaknya rajin dan pandai. Anak itu nurut dengan orang tua. Saya tidak tahu kok bisa kena DBD. Kalau lingkungan rumah kemungkinan bersih,” kata Dwi.

Dia mengatakan tim kesehatan melakukan fogging pada Senin pagi. Semua lingkungan di Taman Agung diasapi. Ada 50-an rumah yang disemprot asap atau fogging.

Kepala Kelurahan Nglorog, Sragen, Tetuko Andri Setyawan, membenarkan ada satu orang warganya yang meninggal dunia diduga karena terkena DBD. Koko, sapaan akrabnya, menindaklanjuti kasus tersebut dengan melaporkan ke instansi yang berwenang secara berjenjang, mulai dari bidan desa, puskesmas, hingga Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen.

Warga Diminta Setop Penggalian Terowongan Peninggalan Belanda di Cokro Kembang Klaten

“Ya, hari ini [kemarin] sudah fogging untuk tahap I. Fogging tahap II akan dilaksanakan pekan depan,” ujarnya.

Dia meminta pengurus RT dan RW setempat segera menggiatkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara spasial maupun global di tingkat kelurahan untuk pencegahan DBD. Untuk tindak lanjutnya akan dibuatkan surat edaran.

Sementara itu, Kepala DKK Sragen Hargiyanto sudah mendapatkan laporan tentang kasus kematian dugaan DBD di Nglorog. Hargiyanto mengatakan masih mengumpulkan data-data pendukung atas kasus itu untuk tindak lanjut pencegahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya