SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Googleimage)

ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Googleimage)

TEMANGGUNG — DK, 15, pelaku yang membantai satu keluarga di Temanggung, Jateng, ternyata masih memiliki ikatan keluarga dengan korban. Pelaku ternyata keponakan korban.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya tidak menyangka dia melakukannya. Dia keponakan saya,” kata Winarno, 54, salah satu korban luka di RS Muhammdiyah Temanggung, Jalan Wonosobo-Temanggung, Kamis (10/1/2013).

Ekspedisi Mudik 2024

Sebelumnya, DK kalap dan mengamuk di rumah Winarno di Dusun Kalibanger, Desa Kalibanger, Kecamatan Gemawang, Temanggung, pada Selasa (8/1/2013) dini hari. Ngasimah, istri Winarno, tewas akibat luka bacokan di kepala dan Dimas Setyo (16) terluka parah. Winarno sendiri juga terluka akibat bacokan parang.

DK yang berstatus pelajar SMK tersebut ditangkap polisi, Rabu (9/1/2013) kemarin. Ia mengaku melakukan perbuatan sadis karena sakit hati diejek oleh keluarga Winarno.

Winarno membantah pengakuan DK. “Dia sudah seperti anak sendiri. Keluarga saya tidak pernah mengejeknya,” katanya.

10 Jam setelah melakukan aksi brutal, DK ditangkap polisi di rumah temannya di Desa Pekoran, Gemawang, Temanggung. Polisi mengamankan sebilah parang dan pakaian tersangka.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, DK ditahan di Mapolres Temanggung. Dia dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman seumur hidup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya