SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi JIBI/Harian Jogja/Reuters

Foto Ilustrasi
JIBI/Harian Jogja/Reuters

GUNUNGKIDUL-Obat batuk jenis dextro yang biasa ditemukan di apotek rawan disalahgunakan pelajar. Padahal dextro sangat berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, bisa membuat ketergantungan bahkan overdosis dan menyebabkan kematian.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Banyak pelajar yang tewas gara-gara overdosis dextro,” kata Kepala Koordinator Penyuluh Badan Nasional Narkotika (BNN) Agus Widanarko, dalam sosialisasi pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di SMP Negeri 1 Karangmojo, Rabu (26/6/2013).

Menurut Agus, dextro merupakan obat batuk yang semestinya dibeli menggunakan resep dokter namun selalu ada celah bagi pelajar untuk mendapatkannya, sehingga perlu diberikan pemahaman yang utuh kepada pelajar, “Agar generasi muda tidak terjerumus pada lembah hitam narkoba,” katanya.

Di hadapan ratusan pelajar, Agus memaparkan bahaya narkoba mulai dari coba-coba merokok, pergaulan yang tidak terkontrol, kemudian bersentuhan dengan obat-obatan. Selain itu Agus juga mengenalkan jenis-jenis narkoba.

Gunungkidul dipilih, kata Agus, karena berdekatan dengan Solo. Menurutnya, Solo menempati peringkat pertama suplai narkoba di jawa Tengah sehingga bisa beredar ke Gunungkidul. sementara di DIY, narkoba merambah kepada mahasiswa. Gunungkidul menjadi sasaran strategis peredaran narkoba. “Sehingga harus diantisipasi sejak dini,” tandas Agus.

Salah satu siswi kelas X, Diyah Puspitasari mengaku baru pertama kali tahu jenis-jenis narkoba. Dengan adanya sosialisasi dia merasa mendapat pengetahuan baru sehingga bisa menjaga diri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya