SOLOPOS.COM - Ilustrasi sabu-sabu. (JIBI/Solopos/Reuters)

BNN meringkus 2 bandar sabu jaringan Taiwan-Jakarta. Satu di antarnaya ditembak mati saat melawan aparat.

Solopos.com, JAKARTA — Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil meringkus dua orang pelaku pengedar narkotika jenis sabu seberat 51,4 kg jaringan I?nternasional Taiwan-Jakarta. Satu dari dua orang itu ditembak mati karena melawan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Keduanya bernama Sadikin Arifin dan Huang Jhong Wei di Jl Lodan Raya Pintu Air Ancol, Jakarta Utara. Huang Jhong Wei tewas saat melakukan perlawanan.

Deputi Pemberantasan BNN, Brigjen Pol Arman Depari, mengungkapkan kedua pelaku berhasil ditangkap saat hendak memindahkan narkotika jenis sabu ?ke dalam kendaraan pribadinya untuk dibawa ke Apartemen Taman Anggrek. Apartemen ini mereka jadikan sebagai gudang penyimpanan narkotika jenis sabu dari Taiwan.

Menurut Arman, narkotika jenis sabu itu disembunyikan pada dua buah koper yang masing-masing beratnya mencapai 25,7 kg dan disimpan dalam kemasan teh China.

“?Petugas yang melakukan pengembangan kasus itu ke Apartemen Taman anggrek tower 8 unit 22G dan 26A sekitar pukul 22.30 WIB mengamankan sejumlah barang bukti seperti berbagai berkas dan buku rekening. Semua barbuk dan tersangka sudah dibawa ke BNN untuk pemeriksaan,” tutur Arman, Jumat (16/3/2018).

Menurutnya, Huang Jhong Wei yang merupakan warga Taiwan ditembak mati oleh petugas karena sempat dua kali melakukan perlawanan saat diringkus. Perlawanan pertama dilakukan Huang Jhong Wei saat ditangkap bersama barang bukti, dan perlawanan kedua yaitu saat pelaku tersebut dibawa ke Kantor BNN.

“Jadi saat pengembangan kasus ini, tersangka HJW melakukan perlawanan dan berusaha kabut sehingga petugas melakukan tindakan tegas, terukur hingga yang bersangkutan meninggal dunia saat dalam perjalanan ke RS Polri Kramat Jati,” katanya.

?Dia menjelaskan pelaku lain yang diamankan bersama kedua tersangka itu adalah Ahmad Rifai yang bertugas menjadi sopir saat pemindahan barang haram tersebut dilakukan di Ancol. Menurutnya, petugas saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap Ahmad Rifai mengenai keterlibatannya dalam kasus tersebut.

“Kami periksa dulu yang satu ini, apakah dia memang pelaku juga yang berperan menjadi sopir, atau dia ini hanya pengemudi online yang disewa pelaku untuk transaksi barang haram ini,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya