SOLOPOS.COM - Ilustrasi narkoba jenis sabu-sabu. (Freepik.com)

Solopos.com, KUDUS — Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menyebut 117 desa di Jateng masuk kategori bahaya narkoba. Hal itu disampaikan Sub Koordinator Pemberdayaan Masyarakat BNN Provinsi Jateng, Ginung Yudianto, saat berada di Kabupaten Kudus, Rabu (27/7/2022).

“Berdasarkan hasil pemetaan kawasan rawan narkoba yang dilakukan sebelumnya, tercatat ada 177 desa dan kelurahan di Jateng yang masuk kategori bahaya narkoba dari 8.562 desa dan kelurahan di Jateng,” kata Ganung.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain desa berkategori bahaya narkoba, dia mengatakan ada kategori kriteria lain, yakni waspada, siaga, dan aman. Untuk kategori waspada, BNN Provinsi Jateng mencatat terdapat 570 desa dan kelurahan, sementara kategori siaga ada 1.070 desa dan kelurahan. Sedangkan kategori aman narkoba di Jateng mencapai 6.743 desa dan kelurahan.

Terkait pengungkapan kasus narkoba di Jateng selama tahun 2020, lanjutnya, paling banyak terdapat di Kota Semarang dengan 205 kasus. Selanjutnya, terbanyak kedua di Kota Solo mencapai 139 kasus, Kabupaten Banyumas sebanyak 77 kasus, dan Kota Pekalongan mencapai 64 kasus.

“Kabupaten Kudus termasuk kategori siaga karena ungkap kasusnya selama 2020 hanya 20 kasus. Meskipun demikian, tetap harus waspada karena berada di daerah perlintasan,” jelasnya.

Baca juga: Tangkap Pengedar, Polisi Bongkar Modus Simpan Ganja di Kotak Biskuit

Pengungkapan kasus di kabupaten lain cukup tinggi dan masuk kategori waspada, seperti di Kabupaten Jepara sebanyak 47 kasus, Kabupaten Pati sejumlah 39 kasus, dan Kabupaten Demak mencapai 44 kasus.

Sedangkan upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba (P4GN) mulai dari tindakan pemberantasan, rehabilitasi terhadap pecandu narkoba, pemberdayaan alternatif, dan peran serta masyarakat.

Sementara itu, jumlah kasus tindak pidana narkoba yang terungkap di Jateng selama 2020 mencapai 1.765 kasus. Sedangkan yang terlibat penyalahgunaan narkoba selama 2019 mencapai 195.081 orang.

Baca juga: Curah Hujan Tinggi Picu Banjir di Kudus, Ratusan Rumah Terdampak

“Dari jumlah sebanyak itu, kelompok umur 24-30 tahun dan 40-55 tahun yang paling banyak terlibat penyalahgunaan narkoba di Indonesia pada tahun 2019,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya