SOLOPOS.COM - Ilustrasi Hutan Jati (Instagram/@rusnomulyono)

Solopos.com, BLORA — Kayu jati merupakan material perabot rumah tangga dengan kualitas tinggi. Tidak heran jika segala bentuk perabotan rumah tangga dengan material kayu jati memiliki harga jual yang tinggi. Kayu jati ini  berasal dari hutan pohon jati yang cukup banyak ditemukan di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Dilansir dari Antaranews.com, Sabtu (14/5/2022), separuh wilayah Kabupaten Blora yang berada di kawasan Kendeng merupakan kawasan hutan, khususnya hutan jati. Dari luas wilayah keseluruhan, yaitu sebesar 1.821 km2, hampir 50% wilayah Kabupaten Blora adalah hutan negara dan hutan rakyat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Oleh karena itu, cukup beralasan jika Kabupaten Blora dikenal dengan produk kerajinan kayu jatinya, selain Kabupaten Jepara yang sudah dikenal masyarakat luas. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kayu jati dari Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Blora pada 2014 berupa kayu gelondongan kecil sebanyak 3.192,60 m3, kayu bundar sedang sebanyak 459,93 m3 dan bundar besar sebanyak 3.659,13 m3.

Sedangkan dari wilayah KPH Cepu, dihasilkan kayu jati bundar sebanyak 8.462,22 m3, berukuran sedang sebanyak 3.778,86 m3 dan bulat besar sebanyak 15.515,01 m3. Sementara itu, Kecamatan Jiken hingga Jepon merupakan sentra produk-produk kerajinan kayu jati di Kabupaten Blora. Produk-produk ini dikerjakan dengan mesin bubut dan juga ukiran.

Produk khas yang ditawarkan perajin kayu jati di daerah ini di antaranya berupa gembol atau seni ukir berbahan akar kayu jati. Gembol atau akar kayu jati yang sekedar dipotong dengan model meja, kursi dan ada pula yang diukir sehingga memiliki nilai nilai jual tinggi.

Perajin Kayu Jati Tinggal di Jalanan

Salah satu perajin kayu jati bernama Firdaus dari Kecamatan Jepon menghasilkan model ukiran kayu jati yang khas di mana diamana dia menyisakan tekstur akar jati. Gaya ukirannya inilah yang membuat produknya berbeda dengan perajin kayu jati lainnya.

Baca juga: Di UKSW Leader Forum, Ahok Beri Pesan ke Anak Muda yang Mau Berpolitik

Perjuangannya dalam mempertahankan model rancangan produk kayunya ini tidaklah mudah. Firdaus mengaku pernah hidup di jalanan bertahun-tahun untuk memilih model yang berbeda dari produksi kayu jati lainnya.

Meski harganya variatif, porduk kerajinan gembol dari Blora ini sangat diminati pasar, baik dalam negeri ataupun luar negeri. Parap penggemar atau kolektor kerajinan gembol pernah memesannya. Bahkan Firdaus juga pernah mengirimkan pesananan dari negara-negara maju, seperti Jerman, Inggris dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Tahu Gimbal Semarang, Makanan Era Kolonial yang Masih Eksis

Sementara itu, berdasarkan pantauan Solopos.com melalui kanal Youtube Omnibus Law ala Irwan Margono, dengan potensi hutan pohon jati di Kabupaten Blora yang mencakup hampir 50% dari total luas wilayah, akan memungkinkan Kabupaten Blora menjadi sentra produk kayu jati tingkat dunia.

Namun, hal ini dapat terwujud jika pemerintah benar-benar mendayagunakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada dengan diikutkan berbagai macam program, mulai pelatihan hingga pameran atau ekspo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya