SOLOPOS.COM - Aktivitas pelayanan di Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil Sukoharjo, Selasa (13/9/2022). (Magdalena Naviriana Putri/Solopos.com)

Solopos.com, SUKOHARJO — Blangko Kartu Tanda Penduduk elektronik atau e-KTP di Dinas Kependukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Sukoharjo mulai menipis. Untuk saat ini Disdukcapil menggunakan kebijaakan prioritas untuk pencetakan e-KTP.

“Ini mulai sekitar satu sampai dua pekan lalu, ada beberapa daerah yang sudah kehabisan blangko KTP elektronik. Sehingga dari [Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri] Dirjen Dukcapil Kemendagri kemarin memberikan informasi diperbolehkan menggunakan surat keterangan yang sifatnya sementara,” jelas Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Sukoharjo, Wisnu Murti, Selasa (13/9/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dia mengatakan kekosongan terjadi merata di seluruh Indonesia. Namun dia memastikan di Sukoharjo kebutuhan pencatatan e-KTP masih dapat terlayani. Pihaknya juga telah membuat kebijakan prioritas untuk e-KTP yang rusak, pecah, dan untuk kepentingan tertentu, akan didahulukan.

“Tetapi kalau mereka sudah memiliki e-KTP, fotonya yang dulu belum berhijab sekarang berhijab mau ganti foto itu kan masih berlaku ya KTP nya, itu kami sarankan ditunda dulu. Selain itu saat ini diarahkan untuk pendataan identitas secara digital,” jelasnya.

Baca Juga: Pemilik Rumah Mewah Pergi, Jadi Penyebab Capaian PBB di Sukoharjo Belum 100%

Namun pendataan identitas digital baru dilakukan di Aparatur Sipil Negara (ASN) Sukoharjo terlebih dahulu. Di Sukoharjo per hari ajuan layanan e-KTP rata-rata mencapai 200-300 data kependudukan. Pelayanan hampir merata pada perubahan status, rusak, hingga data pindah yang akan masuk ke Sukoharjo.

Hingga kini dia belum mengetahui stok blangko tambahan akan bisa diambil kapan. Saat ini, pihaknya masih berkoordinasi dengan pusat. Sementara itu untuk kebutuhan Pemilu 2024 mendatang, pihaknya memastikan telah berkeliling ke beberapa sekolah untuk perekaman e-KTP bagi pemilih pemula.

“Sudah terlaksana dari Agustus rencananya sampai Desember. Menyasar di Sekolah SMA/SMK dan usia 16 tahun ke atas. Setelah mendapat data [siswa-siswi] kami membuat penjadwalan sehingga seluruh SMA/SMK dapat kami layani ke sekolah-sekolah,” jelasnya.

Baca Juga: Bahaya! 2 Kereta Kelinci yang Bawa Rombongan Besan Diminta Balik di Sukoharjo

Namun, setiap melakukan perekaman KTP pihaknya sering terkendala jaringan. Ketika lancar biasanya per hari dapat mencapai 50 perekaman tetapi jika tersendat paling hanya mencapai 20.

“Harapan kami seluruh SMA/SMK dapat kami layani. Kemarin kami sudah ke wilayah Sukoharjo Selatan seperti di Kecamatan Sukoharjo, Weru, Bulu dan saat ini di Mojolaban dan Polokarto. Kami mengirimkan dua alat perekam setiap jemput bola. Jika jumlah data di sekolah tersebut banyak kami lakukan perekaman selama dua hari,” terangnya.

Dia mengatakan bagi penduduk rentan seperti orang tua, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), dan sakit bisa didaftarkan melalui Whatsapp. Khusus pada hari Jumat jika ada penduduk rentan pihaknya langsung mendatangi ke rumah yang bersangkutan untuk jemput bola pelayanan e-KTP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya