SOLOPOS.COM - Ketua BKKBN DIY Tjondrorini (kiri) dan Harun Ar-Rasyid mengacungkan salam Genre, Jumat (29/11/2013). Salam Genre menjadi simbol BKKBN dengan mengacungkan tiga jari tengah, jari manis dan kelingking serta telunjuk dan ibu jari melingkar yang berarti zero. Artinya Zero dari freesex, napza dan HIV/AIDS. (Harianjogja/JIBI/Ujang Hasanudin)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus melakukan sosialisasi Generasi Berencana (Genre) ke sejumlah wilayah. Kali ini program Genre menyasar remaja yang ada di pesantren. Bahkan BKKBN mengajak santri-santri membentuk Pusat Informasi dan Konsultasi Remaja (PIKR) sebagai wadah ajang curhat remaja tentang kesehatan remaja, kesehatan reproduksi serta pergaulan bebas.

Kepala Sub Direktorat Advokasi Komunikasi Informasi dan Edukasi BKKBN Sugiyono mengatakan, sosialisasi Genre dilakukan di beberapa wilayah yang menyasar remaja sekolah. namun jarang menyasar pesantren. Menurut dia, meski pesantren jauh dari pergaulan bebas, free sex, dan hamil di luar nikah, justru akan menjadi pionir bagi remaja lainnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pesantren memiliki spesifikasi lain daripada yang lain, pendidikan agamanya lebih dominan. Kita harapkan PIKR ini bisa menularkan kepada remaja lainnya,” kata Sugiyono dalam acara Advokasi KIE Program Kependudukan dan KB Berbasis Pesantren di Pondok Pesantren Al-Hikmah, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul, Jumat (29/11/2013).

Menurut Sugiyono pergaulan remaja rentan dengan free sex, napza dan HIV dan AIDS maka untuk mensosialisasikan bahaya free sex perlu melibatkan remaja secara langsung. Salah satunya dengan PIKR. “Pengurus PIKR ini nantinya menjadi konselor-konselor bagi remaja sebayanya,” ucap dia.

PIKR di Pesantren Al-Hikmah ini merupakan pertama kalinya di DIY sosialisasi Genre menyasar pesantren. Pengurus PIKR yang beranggotakan belasan santri tersebut juga sekaligus dikukuhkan oleh Kepala BKKBN DIY Tjondrorini.

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hikmah Harun Ar-Rasyid menyambut baik dengan program PIKR. Dengan program tersebut, dia berharap pergaulan bebas di kalangan remaja bisa ditekan. Dia mencermati banyaknya remaja yang hamil di luar nikah menjadi keprihatinan sehingga perlu ada upaya penanganan yang melibatkan semua pihak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya