SOLOPOS.COM - Ilustrasi pameran produk properti. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Pertumbuhan properti tahun ini diperkirakan akan lebih baik dari tahun sebelumnya.

 

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

 

Harianjogja.com, JOGJA—Peluang pertumbuhan bisnis properti di DIY dinilai masih bagus. Pertumbuhan properti tahun ini diperkirakan akan lebih baik dari tahun sebelumnya.

Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) DIY Hilman Tisnawan mengatakan, sejauh ini pertumbuhan di bidang properti menunjukkan angka yang lebih baik dibandingkan nasional. “Angkanya sekitar 12 persen, itu saja sudah lebih tinggi daripada nasional,” ungkap dia ketika ditemui di KPBI DIY, Jogja, Senin (18/4/2015).

Hilman mengungkapkan, meskipun peluang pertumbuhan besar, tetapi DIY memiliki permasalahan yang cukup besar untuk pengembangan hunian. Harga tanah yang sangat tinggi khususnya di wilayah Jogja dan Sleman adalah harga tanah yang tidak terkendali. Harga tanah yang sangat tinggi membuat harga hunian menjadi tak terjangkau.

“Solusinya, Pemerintah harus memiliki tabungan lahan,” papar dia.

Saat ini lebih banyak perkembangan hunian dalam bentuk hunian vertikal. Hal itu berbeda dengan kebutuhan warga asli DIY yang masih menyukai rumah tapak terutama untuk rumah pertama. Untuk hunian vertikal kebanyakan dimiliki orang dari luar DIY karena memiliki motivasi investasi.

Sementara itu, Sekretaris DPD Real Estate Indonesia (REI) DIY Rama Adyaksa mengungkapkan, semakin menyempitnya lahan di DIY, hunian vertikal menjadi solusi. Namun, disayangkan hunian vertikal yang berkembang saat ini lebih banyak dalam bentuk apartemen dan condotel. “Padahal masyarakat yang membutuhkan hunian yang berpenghasilan rendah masih banyak,” ungkap dia.

Ia mengakui, mayoritas pembelian unit hunian vertikal didasari motif investasi. Selain itu, untuk hunian rumah tapak yang masuk kelas mewah pun didasari motif investasi. Hanya saja, ada pergeseran jenis pembeli. Selama 15 tahun, hunian mewah baik tapak maupun vertikal di DIY didominasi masyarakat luar DIY, tetapi dalam dua tahun belakangan didominasi orang DIY sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya