SOLOPOS.COM - Pesawat Garuda Indonesia untuk penerbangan Jogja-Surabaya (pp). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Bisnis penerbangan di Indonesia berkembang pesat. Lalu lintas penerbangan pun semakin padat.

Solopos.com, SOLO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Perhubungan dan Panglima TNI segera menyelesaikan yang muncul terkait makin padatnya traffic penerbangan di bandara enclave sipil atau bandara yang merupakan pangkalan udara TNI AU yang juga digunakan untuk penerbangan sipil.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bandara-bandara itu adalah Bandara Adi Soemarmo di Solo, Bandara Adi Soetjipto di Yogyakarta, Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta, Bandara Ahmad Yani di Semarang, Bandara Juanda di Surabaya, Bandara Husein Sastranegara di Bandung, dan Bandara Abdul Rahman Saleh di Malang?.

Dalam perkembangannya, muncul beberapa permasalahan dan kendala pengoperasian bandara enclave sipil tersebut. Seperti pembangunan dan pengembangan bandar udara, aset, pengaturan operasi penerbangan di wilayah bandara, batas daerah lingkungan kerja, sampai pada pengelolaan lalu lintas udara.

Selain itu, padatnya rute-rute penerbangan di Jawa dan Bali, terutama jalur Utara Pulau Jawa?, seperti rute Jakarta-Bali memiliki 170 traffic per hari. Sedangkan rute Jakarta-Surabaya berlangsung 150 traffic per hari, rute ini merupakan jalur terpadat nomor 11 di dunia.

“Kuncinya adalah pengaturan yang lebih jelas. Agar dalam pelaksanaan tidak saling mengganggu, bahkan harusnya bisa saling memberi dukungan,” kata Presiden Jokowi saat memberikan pengantar pada rapat terbatas (ratas) membahas Pola Operasi Bandara Enclave Sipil dan Pemanfaatan Ruang Udara di Selatan Pulau Jawa terkait Keselamatan dan Peningkatan Kapasitas Penerbangan, di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat (8/1/2015) siang.

Sebagaimana dilansir Setkab.go.id, Presiden menilai, pengaturan itu penting agar masyarakat pengguna jasa penerbangan tidak dirugikan, sehingga jangan sampai maskapai penerbangan dan penumpangnya menunggu dalam waktu yang cukup lama, baik untuk berangkat maupun mendarat. Hal ini juga bisa membahayakan keselamatan penerbangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya