SOLOPOS.COM - Direktur PT Rakuten Belanja Online, Yasunobu Hashimoto (Liputan6.com)

Hasil survei menyebutkan gaji yang semakin besar membuat dana belanja masyarakat Indonesia naik.

Solopos.com, JAKARTA — Tak salah apabila Indonesia disebut salah satu pasar potensial untuk bisnis e-commerce. Selain potensi jumlah penduduk yang besar, ternyata tidak sedikit orang Indonesia yang akan menambah jatah belanja ketika mendapat penghasilan lebih banyak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Setidaknya, itulah yang berhasil ditemukan oleh Rakuten saat melakukan survei terhadap 500 responden dengan rentang umur 20-60 tahun. Director PT Rakuten Belanja Online, Yasunobu Hashimoto, memaparkan hasil survei terhadap potensi kenaikan belanja masyarakat.

“Dari sejumlah responden yang ditanya tentang kebiasaan berbelanja ketika memperoleh kenaikan pendapatan, 82% di antaranya mengaku akan menaikkan alokasi berbelanjanya,” ungkap Yasunobu Hashimoto, seperti dikutip dari Liputan6.com, Sabtu (19/12/2015).

Tak hanya itu, Hashimoto juga menambahkan dalam memutuskan untuk berbelanja online, orang Indonesia masih banyak mengandalkan informasi yang diperolehnya ketika menonton televisi dengan persentase mencapai 54%.

Sementara rekomendasi dari orang terdekat menjadi pilihan kedua, yang disusul oleh situs belanja itu sendiri dan media sosial. Lebih lanjut, pria asal Jepang itu juga menerangkan, tren belanja online di Indonesia dipengaruhi jenis kelamin. Sebab, hasil survei Rakuten menemukan ada perbedaan barang favorit yang dibeli melalui transaksi online antara pria dan wanita.

“Barang favorit yang dibeli konsumen pria melalui belanja online adalah smartphone atau tablet, sementara konsumen wanita lebih memilih produk fashion atau aksesori sebagai produk favorit,” ujar Hashimoto.

Produk fashion dan aksesori dipilih jadi barang favorit kedua yang dibeli melalui transaksi online oleh pria. Kemudian, disusul dengan pembelian tiket dan voucher. Terakhir, smartphone dan tablet jadi pilihan terakhir bagi wanita dalam berbelanja online, setelah perlengkapan kosmetik dan mandi.

Pembeli Harbolnas Didominasi Pria

Sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Antara, Sabtu (19/12/2015), para konsumen toko online pada Hari Belanja Nasional (Harbolnas) yang digelar 10-13 Desember ternyata lebih didominasi pria dengan persentase hingga 57%.

“Sementara wanita 43%. Data itu didapatkan dengan meriset 700 pengguna Internet di 19 kota di Indonesia,” kata Associate Director Consumer Insights Nielsen, Rusdy Sumantri, selaku pihak penyurvei Harbolnas 2015, di Jakarta.

Dari transaksi selama tiga hari, ia mengatakan, produk kategori fashion menjadi yang paling banyak dibeli konsumen dengan persentase sebesar 65%, diikuti gadget 44%, serta barang-barang elektronik lainnya 41%.

Sementara dari sisi pendapatan, transaksi paling banyak datang dari konsumen kategori kelas A dan kategori kelas B. Kelas A merupakan konsumen dengan pengeluaran rutin Rp4 juta per bulan dan kategori B mulai Rp2,5 juta-Rp4 juta.

Selain itu, Rusdy mengatakan, 50% dari pelanggan Harbolnas 2015 merupakan pelanggan yang pernah berbelanja pada Harbolnas tahun lalu. “Mereka melakukan repeat purchase. Sebagian besar pengguna Internet juga telah mengetahui Harbolnas sepekan sebelum hari pelaksanaan,” ujar dia.

Harbolnas tahun ini memecahkan rekor jumlah pelaku e-commerce dengan total 140, atau hampir dua kali lipat dibandingkan pelaku 2014 dengan jumlah 78 e-commerce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya