SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/wordpress.com)

Bisnis online Indonesia semakin berkembang. Pendapatan E-Commerce Indonesia tahun 2015 diprediksi menembus Rp224,9 triliun.

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan optimistis lalu lintas uang yang wara-wiri di bisnis  online atau e-commerce tumbuh luar biasa tahun 2015. Prediksinya bahkan bisa tembus sampai Rp224,9 triliun.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Padahal, mengacu dari data Bank Indonesia, Direktur Bina Usaha Perdagangan Kementerian Perdagangan, Fetnayeti, mengungkapkan transaksi jual beli online di Indonesia pada tahun 2014 cuma Rp34,9 triliun.

“Kemendag sangat mendukung usaha perdagangan melalui online atau dikenal dengan e-commerce. Dari angka Rp34,9 triliun, diprediksikan tahun ini akan meningkat menjadi Rp224,9 triliun,” ujar Fetnayeti, seperti dikutip dari Detik, Rabu (9/12/2015).

Meski diproyeksi hingga Rp224,9 triliun, namun angka itu ternyata masih kecil apabila dilihat dari kontribusi retail secara keseluruhan. Kontribusi bisnis online bahkan belum menyentuh angka satu persen secara keseluruhan.

“Dibandingkan retail keseluruhan, bisnis online baru sekitar 0,6-0,7%. Adanya Harbolnas menjadi tugas kita bagaimana caranya mendorong retail perdagangan online yang bisa memangkas distribusi pemasaran perdagangan di offline,” lanjutnya.

Terlebih, untuk mendirikan ritel online tidak diperlukan biaya yang besar seperti offline. “Mereka tak perlu kantor yang terlalu besar, gudang besar. Cukup pengelolaan situs atau website yang tepat, sehingga konsumen dapat berbelanja dengan nyaman,” kata Fetnayeti.

Harbolnas 2015

Maka dari itu, adanya Harbolnas 2015 diharapkan mampu menumbuhkan persentase jumlah pemain ritel dari yang di bawah 1% menjadi 5%. “Kami berharap dalam dua atau tiga tahun ke depan, kontribusi bisnis online bisa mencapai 5%,” pungkasnya.

Singkat kata, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mendukung dihelatnya Harbolnas. Kemendag meyakini apabila Harbolnas 2015 mampu mendongkrak nilai transaksi jual beli online secara drastis. Sementara itu, apabila melihat dari jumlah pemain bisnis online, Fetnayeti menyatakan belum mengalami peningkatan signifikan.

Sementara dikutip dari Liputan6.com, Rabu, sebanyak 140 e-commerce lokal bersiap untuk meramaikan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2015 yang akan digelar 10-12 Desember 2015. Ini merupakan tahun keempat Harbolnas diadakan di Tanah Air.

Harbolnas 2015 memiliki visi untuk menghadirkan pengalaman belanja online terbaik bagi seluruh konsumen di Indonesia. Maka itu, sebagai bentuk apresiasi terhadap peningkatan minat berbelanja online pada tahun ini, durasi Harbolnas 2015 diperpanjang menjadi tiga hari. Ini jelas berbeda dari durasi Harbolnas 2014 yang hanya dibatasi satu hari.

Digelarnya Harbolnas 2015 ini, menurut Country Industry Head Google Indonesia, Hengky Prihatna, memiliki target dan ekspektasi untuk meningkatkan pertumbuhan industri e-commerce Indonesia lebih pesat lagi. Semua dilakukan demi mengejar pertumbuhan e-commerce negara Asia Tenggara lainnya.

Harbolnas kali pertama diselenggarakan pada 2012 dicetuskan oleh Lazada Indonesia dan diselenggarakan bersama beberapa e-commerce lain, seperti Zalora, Berrybenka, PinkEmma, Bilna, Traveloka, dan Luxola.

Jumlah peserta Harbolnas setiap tahunnya terus meningkat, dengan 22 e-commerce yang berpartisipasi pada 2013 dan meningkat menjadi 78 e-commerce pada 2014.

Di tahun ini, peserta Harbolnas 2015 membeludak sampai 140 e-commerce dengan total promo diskon hingga 90% dengan nilai total diskon yang diperkirakan mencapai Rp120 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya