SOLOPOS.COM - Ilustrasi e-commerce (JIBI/Solopos/Detik/Achmad Rouzani Noor)

Bisnis online di Indonesia diwarnai dengan persaingan e-commerce lokal dan e-commerce asing.

Solopos.com, JAKARTA — Dari sekian banyak situs jual beli yang meramaikan bisnis online pasar e-commerce di Indonesia, mayoritas didominasi pemain asing. Untungnya, masih ada sejumlah pemain lokal yang mampu bertahan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Head of Consultant Indepth Research Consulting, Andri Riswandi, mencatat hanya beberapa e-commerce lokal yang tetap bertahan di tengah makin ketatnya persaingan pasar. Setidaknya, hal tersebut didasarkan pada hasil peringkat situs Alexa teranyar.

Dari hasil penelusurannya, ia menyebut ada lima situs e-commerce terbaik di Indonesia yang paling sering dikunjungi konsumen, yaitu Bukalapak, Lazada, Tokopedia.com, OLX dan Elevenia. Di sisi lain, lima situs bisnis online itu juga merepresentasikan model e-commerce yang berkembang di Indonesia.

“Bisnis online yang fenomenal tentu saja Bukalapak dan Tokopedia, dua situs tersebut bisa dibandingkan secara head to head karena memiliki model bisnis yang serupa, yakni sama-sama marketplace yang mengusung konsep C2C. Secara peringkat situs e-commerce di Indonesia juga tak terpaut jauh. Bukalapak ada di posisi ke-13 dan Tokopedia di posisi ke-15,” ujarnya.

Hadirnya situs bisnis online Bukalapak dan Tokopedia yang fenomenal itu juga membangkitkan rasa kebanggaan terhadap e-commerce asli Indonesia, yang dinilai akan mampu bersaing dengan situs-situs jual beli online global, seperti Alibaba, eBay dan Amazon.

“Baik Bukalapak dan Tokopedia, terbukti mampu merebut hati para konsumen Indonesia di tengah gempuran situs jual beli online global. Kekuatan mereka terletak pada kemampuan memahami dan mengerti karakter dan sifat konsumen Indonesia, baik yang menjual dan yang membeli,” ujarnya.

Sementara data yang dirilis biro riset Frost & Sulliva tahun 2013, Indonesia bersama Tiongkok, menjadi negara dengan pertumbuhan pasar e-commerce terbesar di dunia dengan rata-rata pertumbuhan 17% setiap tahun.

CEO Alvara Research Center, Hasanuddin Ali,  menuturkan dengan semakin meningkatnya potensi ekosistem jual beli online yang kian diminati konsumen, tentu tak heran apabila kegiatan berbelanja online kini telah menjadi gaya hidup yang digandrungi oleh banyak orang.

“Tren ini akan terus berlanjut dan masif, setidaknya karena tiga alasan, mulai dari penetrasi Internet yang semakin tinggi di Indonesia karena lebih dari 80 juta penduduk sudah terhubung Internet,” ujar Hasanudin.

“Kemudian gaya hidup konsumen Indonesia yang sangat konsumtif, mendorong konsumen Indonesia terus belanja. Lalu agresivitas pemain situs bisnis online yang menawarkan diskon dan kemudahan belanja juga akan semakin memperbesar pasar belanja online,” tuturnya.

Hasanuddin menegaskan, kondisi ini yang memicu munculnya berbagai toko online baru yang membuat semakin kompetitif industri bisnis online di Indonesia.

“Kepercayaan menjadi kata kunci. Berbeda dengan belanja konvensional, unsur trust itu menjadi sangat penting di belanja online, karena konsumen rela bayar dulu baru barang diantar,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Andri, hanya situs bisnis online yang mampu beradaptasi dengan keinginan customer yang akan mampu bertahan dan akan semakin dikunjungi pelanggan.

Karena itu, pemain situs bisnis online tetap perlu mengedepankan indikator-indikator marketing konvensional, seperti brand equity, brand image, customer satisfaction and loyalty dan lainnya.

Meski demikian,  yang perlu diperkuat adalah terkait infrastruktur IT, logistik, dan supply chain barang serta ekosistem bisnis online mereka juga harus diperluas.

Masalah lainnya terkait dengan payment system, terutama soal persepsi keamanan transaksi menggunakan kartu kredit. Kemudian masalah delivery atau logistik yang masih kurang bagus di Indonesia. terakhir, terkait masalah regulasi transaksi online.

“Pemerintah mesti menyiapkan UU yang mumpuni selain UU ITE yang ada saat ini sehingga ada kepastian hukum bagi para pemain bisnis online atau e-commerce yang membuat mereka nyaman dan mampu mengembangkan bisnisnya dengan baik,” pungkas Hasanuddin.

Bermodal tekad dan kerja keras, CEO Bukalapak, Achmad Zaky dan timnya mampu membuktikan situs bisnis online yang didirikannya bisa menjadi nomor satu di Indonesia.

Data terkini dari perusahaan survei Alexa menunjukkanBukalapak.com kini bertengger di peringkat teratas sebagai situs bisnis online atau e-commerce yang paling sering dikunjungi di Tanah Air.

Sejak diluncurkan tahun 2010, situs bisnis online dengan slogan jual beli online mudah dan terpercaya itu berkembang cukup pesat. Saat itu pemain di bisnis e-commerce memang masih sedikit sehingga Bukalapak.com bisa leluasa membidik para pengguna Internet untuk berjual beli online.

Setelah Bukalapak.com, posisi kedua ditempati oleh Lazada, disusul Tokopedia, OLX dan Elevenia. Berikut daftar 10 situs bisnis online atau e-commerce yang paling banyak dikunjungi di Indonesia menurut data Alexa, seperti dhimpun dari Liputan6.com, Minggu:
1. Bukalapak.com
2. Lazada.co.id
3. Tokopedia.com
4. Olx.co.id
5. Elevenia.co.id
6. Blibli.com
7. Zalora.co.id
8. Alibaba.com
9. Bhinneka.com
10. Mataharimall.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya