SOLOPOS.COM - Ilustrasi kamar hotel nyaman. (Traveloka)

Solopos.com, SOLO -- Okupansi atau tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Solo pada April 2020 merosot hingga hanya 10,85%. Okupansi itu turun 20,24% dibandingkan dengan Maret 2020 yang bisa mencapai 31,09%.

Penurunan okupansi ini sebagai dampak pandemi Covid-19 yang memukul telak bisnis perhotelan. TPK hotel berbintang di Solo itu juga jauh dari capaian pada tahun lalu, yang bisa menembus lebih dari 50%.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, Totok Tavirijanto, mengatakan TPK hotel berbintang di Solo pada April sebesar 10,85%. TPK tertinggi tercatat sebesar 14,64% terjadi pada hotel bintang dua, sementara TPK terendah terjadi pada hotel bintang tiga yang hanya mencapai 8,51%.

Aktivitas Pasar di Boyolali Jadi Perhatian, Pengunjung Wajib Bermasker!

“Jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya [year on year/yoy], TPK hotel bintang pada April 2020 secara rata-rata turun 45,76%. Pada tahun lalu bulan yang sama, TPK hotel berbintang sebesar 56,61%,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (5/6/2020).

Totok menjelaskan penurunan TPK hotel berbintang di Solo paling signifikan terjadi pada hotel bintang empat plus. Okupansi hotel bintang empat plus hanya 9,45% atau turun 28,26% jika dibandingkan Maret 2020 dengan TPK 38,08%. Sementara dibandingkan periode yang sama tahun lalu, TPK merosot 55,46%.

Sedangkan, rata-rata lama menginap tamu di hotel bintang pada April 2020 mencapai 1,21 hari atau mengalami penurunan 0,29 poin jika dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 1,5 hari.

Rekomendasi Saham Senin 8 Juni, Saham Sektor Konsumsi & Telekomunikasi Layak Beli

Lama Meninap Tertinggi di Hotel Bintang Empat

Rata-rata lama menginap tamu di hotel bintang yang terlama terjadi pada hotel bintang empat plus, yakni 1,43 hari. Sedangkan rata-rata lama menginap yang terendah terjadi pada hotel bintang dua, yakni 1,10 hari.

Di samping itu, rata-rata lama menginap tamu asing di hotel bintang pada April 2020 mencapai 1,51 hari atau turun 0,72 poin dibandingkan Maret yang mencapai 2,23 hari.

Rata-rata lama menginap tamu asing tertinggi terjadi pada hotel bintang dua 2,22 hari. Sementara terendah pada hotel bintang tiga, yakni 1,11 hari.

Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2020 Dibuka Hari Ini, Ini Link-nya

“Sementara rata-rata lama menginap tamu domestik di hotel bintang pada bulan April 2020 mencapai 1,21 hari atau mengalami penurunan 0,28 poin dibandingkan Maret yang mencapai 1,49 hari. Rata-rata lama menginap tamu domestik terlama terjadi di hotel bintang empat plus, yakni 1,43 hari,” paparnya.

Sebelumnya, Ketua Bidang Humas dan Promosi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Sistho A Sreshtho, mengatakan wabah Covid-19 memukul telak bisnis perhotelan. Dia mencatat setidaknya ada 12 hotel berbintang yang tutup sebagai dampak pandemi ini.

Polisinya Bunuh Difabel Palestina, PM Israel Ngaku Salah

“Pada Lebaran perhotelan acapkali panen revenue, tapi tahun ini menjadi Lebaran tersulit. Baru kali ini hotel menebar diskon saat momen Lebaran demi menaikkan okupansi. Selain itu, pembatalan MICE sangat berpengaruh mengingat hotel di Soloraya sebagian besar bertumpu pada sektor ini,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya