SOLOPOS.COM - Aliando Syarief. (Instagram/@aliandooo)

Solopos.com, SOLO-Aktor Indonesia Aliando Syarief mengidap obsessive compulsive disorder alias OCD, bisakah pemgidap gangguan ini sembuh total? Sebagaimana diketahui, pemeran Ganteng-Ganteng Serigala ini menjalani terapi verbal untuk melawan gangguan obsesif kompulsif yang dideritanya.

Aliando Syarief mengaku berkat terapi, kondisinya kini sudah kembali 90 persen. “Sekarang jauh sih, udah 90 persen. Kalo diliat 2021 itu kemarin agak serem, agak mengerikan sih, agak lebih aneh kayaknya, aneh banget. Ngulang-ulang gitu,” tuturnya seperti dikutip dari kanal Youtube Insert Official Trans TV pada Minggu (17/4/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Namun bisakah pengidap OCD seperti Aliando Syarief sembuh total lewat pengobatan dan serangkaian terapi? Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Gangguan kepribadian obsesif-kompulsif (OCD) adalah gangguan mental yang menampilkan pola pikiran dan ketakutan yang tidak diinginkan (obsesi) yang membuat pengidapnya melakukan perilaku berulang (kompulsi). Obsesi dan kompulsi ini mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan tekanan yang signifikan.

Baca Juga: Apa Itu OCD Seperti yang Diidap Aktor Aliando Syarief

Pengidapnya mungkin mencoba untuk mengabaikan atau menghentikan obsesi ini, tetapi itu hanya menambah kecemasan. Pada akhirnya, pengidapnya akan merasa terdorong untuk melakukan tindakan kompulsif untuk mencoba meredakan stres. OCD sering kali berpusat pada tema tertentu, misalnya, rasa takut yang berlebihan akan terkontaminasi oleh kuman. Untuk mengurangi rasa takut akan kontaminasi, seseorang akan mencuci tangan secara kompulsif hingga tangannya terasa sakit dan pecah-pecah.

Lantas, bisakah pengidap OCD seperti Aliando Syarief sembuh? Mengutip laman halodoc.com pada Minggu (17/4/2022), pengidap OCD tidak mungkin sembuh. Sejumlah pengobatan untuk atasi gangguan kepribadian obsesif-kompulsif  hanya dapat membantu mengendalikan gejala, sehingga tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Perawatan juga akan disesuaikan dengan tingkat keparahan OCD, dan beberapa orang mungkin memerlukan perawatan jangka panjang, berkelanjutan, atau lebih intensif.

Dua pengobatan utama untuk OCD adalah psikoterapi dan pengobatan. Sering kali, pengobatan paling efektif dengan kombinasi ini.
Terapi perilaku kognitif (CBT), sejenis psikoterapi, efektif untuk banyak orang dengan OCD. Pencegahan eksposur dan respons (ERP), sebuah komponen terapi CBT, melibatkan secara bertahap mengekspos pengidapnya pada objek atau obsesi yang ditakuti, seperti kotoran, dan meminta pengidapnya mempelajari cara-cara untuk menahan dorongan untuk melakukan ritual kompulsif. ERP membutuhkan usaha dan latihan, tetapi pengidapnya dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik setelah ia belajar mengelola obsesi dan kompulsi.

Baca Juga: Aliando Syarief Kembali ke Dunia Hiburan, Warganet Beri Dukungan

Obat psikiatri tertentu dapat membantu mengontrol obsesi dan kompulsi OCD. Paling umum, antidepresan yang akan dicoba terlebih dahulu. Antidepresan yang disetujui oleh US Food and Drug Administration (FDA) untuk mengobati OCD meliputi:

– Clomipramine (Anafranil) untuk orang dewasa dan anak-anak 10 tahun ke atas.
– Fluoxetine (Prozac) untuk dewasa dan anak-anak 7 tahun ke atas.
– Fluvoxamine untuk dewasa dan anak-anak 8 tahun ke atas.
– Paroxetine (Paxil, Pexeva) hanya untuk orang dewasa,
– Sertraline (Zoloft) untuk dewasa dan anak-anak 6 tahun ke atas.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya