SOLOPOS.COM - Ilustrasi merawat kuda. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Bisa menular dari kuda, sebaiknya kenali gejala virus Hendra pada manusia. Inang alami virus telah diidentifikasi sebagai kelelawar buah dari Famili Pteropodidae, genus Pteropus.

Dikutip dari laman WHO, Kamis (19/5/2022), infeksi virus Hendra (HeV) adalah zoonosis (penyakit yang dapat ditularkan ke manusia dari hewan) yang jarang muncul yang menyebabkan penyakit parah dan seringkali fatal pada kuda dan manusia yang terinfeksi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebelum mengetahui gejala saat terinfeksi virus Hendra, kenali terlebih dulu asal muasal penyakit ini. HeV diidentifikasi selama wabah penyakit pertama yang tercatat di pinggiran kota Brisbane, Hendra, Australia, pada tahun 1994. Wabah tersebut melibatkan 21 kuda pacu yang dikandangkan dan dua kasus pada manusia. Pada Juli 2016, 53 insiden penyakit yang melibatkan lebih dari 70 kuda telah dilaporkan.

Baca Juga: Apa itu Virus Hendra? Ini Penjelasannya

Semua insiden ini hanya terjadi di pantai timur laut Australia. Sebanyak tujuh manusia telah tertular virus Hendra dari kuda yang terinfeksi, terutama melalui kontak dekat selama perawatan atau nekropsi kuda yang sakit atau mati.

Dikutip dari laman Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok, Kamis, pada kuda, masa inkubasi virus Hendra diperkirakan 5-16 hari. Masa inkubasi pada percobaan terhadap kucing yang terinfeksi adalah 4-8 hari. Pada kuda muncul gejala klinis yang ditunjukkan oleh dua sindrom yaitu, ditandai oleh penyakit pernapasan dan kelainan saraf. Sebagian besar kasus yang diketahui bersifat parah dan akut, serta menimbulkan kematian dalam beberapa hari. Namun, juga dilaporkan kasus ringan pada kuda hingga penyembuhan.

Baca Juga: Virus Hendra Berpotensi Merebak di Indonesia? Ini Penjelasannya

Pada manusia gejala terserang virus Hendra akan muncul 5-12 hari setelah terinfeksi. Gejala yang muncul seperti influensa dan encephalitis. Selain itu juga pernah dilaporkan gejala klinis yang muncul pada manusia berupa demam, myalgia, dan gangguan pernapasan. Orang terinfeksi karena kontak dengan kuda terinfeksi dapat sembuh sebelum penyakit berkembang sampai muncul gejala encephalitis yang bersifat fatal.

Pencegahan masuknya wabah virus Hendra ke Indonesia telah dilakukan dengan pelarangan importasi kuda dan produk turunannya dari daerah endemis yaitu Australia. Selain itu, budaya mengkonsumsi kelelawarpun harus dihilangkan karena dari hasil penelitian ditemukan kelelawar yang positif secara serologis terhadap infeksi virus Hendra.

Baca Juga: Pemanasan Global Meningkatkan Risiko Penularan Virus Lintas Spesies

Perawatan suportif intensif disediakan, dan penggunaan antibodi monoklonal sedang diselidiki. Ada vaksin hewan Hendra yang terdaftar dan vaksinasi diakui sebagai cara yang efektif untuk mengurangi risiko kuda terinfeksi dan untuk mengurangi kemungkinan terpajan pada manusia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya