SOLOPOS.COM - Maggot atau larva dari black soldier fly (BSF). (fapet.ipb.ac.id)

Solopos.com, SOLO – Istilah maggot sering dihubungkan dengan belatung karena memiliki bentuk yang hampir sama, perbedaannya terletak pada tubuh maggot yang memiliki warna sedikit hitam.

Namun belatung ini bukanlah belatung biasa, melainkan larva dari Black Soldier Fly (BSF). Dalam tubuh BSF mengandung zat antibiotik alami sehingga tidak membawa agen penyakit.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski dikelompokkan sebagai lalat, BSF tidak hinggap di sampah dan tidak membawa penyakit. Larva BSF yang disebut maggot juga berbeda dengan belatung lalat hijau dan lalat hitam yang menyebarkan penyakit.

Maggot tidak menimbulkan bau busuk dan bukan pembawa sumber penyakit.

Baca Juga: Ternyata, Ini Hukum Budi Daya Maggot Menurut Islam

Akhir-akhir ini banyak yang membudiyakan maggot untuk pakan ternak seperti lele, unggas, dan burung. Budidaya maggot juga dapat dilakukan dengan mudah karena hanya membutuhkan limbah rumah tangga yang bisa didapatkan dimana saja.

Salah satu orang Boyolali yang sukses untuk budidaya maggot adalah Rudiyanto, berasal daridesa Trayu, Kecamatan Banyudono, Rudiyanto pada awalnya hanya iseng melakukan kegiatantersebut.

Dengan belajar dari video di youtube tentang ternak maggot, sekarang penghasilan yang dia dapatkan mencapai jutaan dalam sepekan.

“Saya sudah 1,5 tahun menekuni budidaya maggot. Dapat ide awalnya iseng ya, dari Youtubedan belajar dari Youtube” ujar Rudiyanto kepada Solopos.com, Selasa (15/2/2022).

Baca Juga: Menjanjikan! Pria Boyolali Raup Rp3,5 Juta/Pekan dari Budi Daya Maggot

Maggot BSF ini juga bisa membantu permasalahan sampah organik yang menggunung. Sekitar 750 kg maggot BSF mampu mengurai sekitar 2 ton sampah organik hanya dalam kurun waktu 2-3 pekan.

Ini menjadikan usaha budidaya maggot sebagai alternatif usaha yang menjanjikan. Apalagi masa panennya relatif cepat, sekitar 15 hari. Jadi budidaya maggot BSF perlu dicoba oleh siapa saja, terutama para petani dan peternak.

Nah apakah Anda ingin tahu bagaimana cara membudidayakan maggot? Seperti dilansir dari tanahkaya.com, Kamis (17/2/2022) ada beberpa peralatan dan bahan-bahan yang perlu disiapkan sebelum budidaya maggot.

Bahan-bahan yang digunakan:

5 kg dedak atau bekatul
1 liter air
5 sdm gula pasir
EM4 (jika tidak ada maka bisa diganti dengan 1 botol yakult)
1 bungkus bumbu penyedap rasa

Peralatan:

Ember besar dan ember kecil
Kantong plastik bening
Karet atau tali rafia
Daun pisang atau kertas pembungkus nasi

Baca Juga: Kandungan Nutrisi Maggot, Si Belatung Lalat Tentara yang Kian Digemari

Cara membuat atau budidaya maggot:

Larutan pertama:

Siapkan ember kecil dengan air 1 liter kemudian masukkan 5 sdm gula
Tambahkan 1 tutup EM4 jika ada, tetapi jika tidak dapat menggunakan 1 botol susu fermentasi yakult dan kemudian aduk sampai rata

Larutan kedua:

Masukkan dedak atau bekatul kedalam ember besar kemudian tambahkan 1 bungkus bumbu penyedap rasa agar aromanya lebih menyengat. Aduk sampai semuanya rata.

Setelah itu campurkan larutan pertama kedalam larutan kedua sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai menjadi adonan. Usahakan adonan tersebut tidak terlalu kering atau pun terlalu basah.

Masukkan adonan tersebut ke dalam kantong plastik tetapi jangan terlalu penuh, sisakan untuk ruang udara. Dalam proses fermentasi ini dedak akan menghasilkan gas. Ikat ujung kantong dengan tali yang sudah kita siapkan kemudian simpan di tempat yang sejuk selama 4-5 hari.

Plastik akan mengembang ketika proses fermentasi. Ketika sudah 4 atau 5 hari buka kantong plastik dan tuang ke dalam ember. Tetapi anda perlu perhatikan aromanya. Jika tercium aroma seperti tape atau pun roti yang baru keluar dari oven itu berarti fermentasi yang dilakukan berhasil.



Baca Juga: Bisa Kurangi Puluhan Kg Sampah Organik, DKPP Solo Budidayakan Maggot

Setelah itu tutup hasil fermentasi tersebut dengan daun pisang atau kertas minyak dengan bbagian plastic di bawah. Untuk menghindari gangguan dari hewan lain dapat ditutup dengan kawat ram atau jaring.

Setelah dibiarkan selama 1-3 hari, lalat BSF akan muncul dan bertelur kemudian setelah 2-3 hari kemudian telur akan menetas dan larvanya akan bergerak menuju dedak fermentasi sebagai sumber makanan maggot.

Ketika penetasan 1 pekan maggot sudah terlihat jelas dan setelah berumur 2-3 pekan maggot sudah terlihat besar dan siap untuk dipanen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya