SOLOPOS.COM - Ilustrasi bahagia (womenspick.com)

Solopos.com, JAKARTA – Dengan menerapkan gaya hidup minimalis, seseorang diyakini akan membantu seseorang memiliki perspektif yang sederhana dan sehat dalam menjalani hidup sehingga bisa mencegah depresi.

Setiap kali ingin membeli barang, Meriza Netaniel, mahasiswi Psikologi di Universitas Atma Jaya ini akan berpikir dua kali. Nyatanya, kebiasaan hidup minimalis yang sedang dilakoni ini membantu dia tidak terbebani dengan perasaan bersalah mengeluarkan uang berlebihan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Aku sekarang selalu berpikir butuh apa ingin? Dengan begitu, aku membeli sesuatu berdasarkan kebutuhan maka aku terhindar dari rasa bersalah mengeluarkan uang untuk hal yang tak diinginkan,” jelas Meriza kepada Bisnis, Senin (30/11/2020).

Menjadi seorang minimalis, diakui Meriza membuat dia lebih memaknai hidup dibandingkan sebelumnya. Selain itu, menjadi minimalis mengarahkan dia untuk lebih bijak dan produktif dalam mengelola keuangan.

Menurut Founder Social Connect, Sepri Andi, sebuah komunitas bagi penyintas kesehatan mental, menilai gaya hidup minimalis membantu seseorang lebih simpel dalam menjalani hidup. Misalnya dalam mengkonsumsi apa yang dibutuhkan atau membeli barang seperlunya.

Meski Positif Covid-19, Anies Pastikan Tetap Bekerja Sambil Jalani Isolasi

Lebih Fokus dan Sederhana

Gaya hidup ini juga membantu seseorang lebih fokus pada hal-hal yang penting sehingga membuat Anda tidak terjebak dalam pikiran panjang tentang sesuatu perkara.

“Pikiran sangat berperan dalam kesehatan mental di mana pikiran yang tenang, simpel, dan aktif akan membuat seseorang lebih mudah memproses informasi dan cenderung lebih mudah mengutarakan isi hati atau perasaan dan ini membantu mereka lebih mudah memanajemen stres,” kata Andi kepada Bisnis.

Sebaliknya, pikiran yang kompleks, bingung, banyak masalah baik di pekerjaan, rumah, dan bisnis, akan membuat capek, stres, bahkan tertekan dan buntu dalam memproses informasi.

Oleh sebab itu, Andi sepakat dan membenarkan bahwa gaya hidup minimalis membantu membentuk hidup lebih sederhana yang juga akan berpengaruh banyak kepada kesehatan mental.

Andi menilai mekanisme psikologi kesehatan mental terhadap gaya hidup minimalis adalah pengaruh pada cara memproses informasi yang lebih cepat, sederhana, dan tidak kompleks. Oleh sebab itu, untuk menguji keabsahan persepsi bahwa risiko depresi lebih kecil pada kaum minimalis juga belum tentu benar.

“Karena boleh saya, dia, hidup minimalis, namun dia mendapatkan banyak masalah, kehilangan orang tersayang, bisnis merugi, dan lainnya. Ada banyak faktor yang memperngaruhi kesehatan mental selain dari hidup minimalis saja,” tutur Andi.

Ini Alasannya Tidak Boleh Makan Saat Emosi Dan Stres

Ini Tips Hidup Minimalis Masa Pandemi

Hidup minimalis juga sangat pas diterapkan di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini. Masa pandemi Covid-19 selama lebih dari 8 bulan ini membawa banyak pengalaman dan target baru bagi setiap individu mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, tenang, dan nyaman.

Salah satu gaya hidup yang kian ramai dipopulerkan adalah gaya hidup minimalis. Gaya hidup ini mendorong seseorang untuk melepaskan kemelekatan dengan barang-barang yang dia miliki.

Dilansir dari akun Instagram Minimalist Community Indonesia yakni Lyfe With Less @lyfewithless pada Senin (30/11/2020), ada beberapa tips memulai gaya hidup minimalis pada masa pandemi.

Berikut beberapa rincian tips tersebut untuk membantu Anda mulai mengatur dan mengelola gaya hidup yang baru.

1. Peduli pada diri sendiri

Cara termudah adalah dengan memperketat kebiasaan untuk membersihkan perlengkapan diri sendiri sesudah beraktivitas

2. Ketahui prioritas Anda

Penting untuk memanfaatkan waktu secara optimal dan bijaksana selama pandemi agar tetap menjaga kesehatan diri, keluarga, dan lingkungan

3. Bekerja dengan efektif dan efisien

Seiring dengan pekerjaan dilakukan dari rumah dan tidak menghabiskan waktu di perjalanan, manfaat waktu bekerja dengan efektif terutama dalam rapat agar tidak ada waktu yang molor

4. Peka terhadap diri sendiri

Sugesti takut ikut tertular dan menjadi sakit selama pandemi cukup. Oleh sebab itu, Anda harus lebih peka memperhatikan kesehatan diri

5. Meningkatkan Kemampuan Manajemen

Suasana pandemi akan mendorong Anda untuk meningkatkan kemampuan manajemen krisis, bahkan Anda bisa memanfaatkan waktu untuk merapikan sejumlah tugas dan folder yang selama ini berantakan

6. Perhatikan Makanan Anda

Seiring dengan imbauan tidak makan di restoran, ada baiknya Anda membawa bekal saat beraktivitas di kantor. Dengan begitu Anda bisa mengatur gizi, tingkat kematangan, dan porsi yang lebih minim sehingga ongkos lebih hemat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya