SOLOPOS.COM - Potret Mohammad Hatta, atau yang lebih akrab disapa Bung Hatta. Dirinya merupakan Wakil Presiden pertama RI sekaligus Bapak Koperasi Indonesia. (ekonomi.bunghatta.ac.id)

Solopos.com, SOLO — Sosok Mohammad Hatta tidak bisa dilepaskan dari perjuangan Kemerdekaan Indonesia. Berikut ini Solopos.com rangkumkan biografi Moh Hatta yang dilansir dari berbagai sumber.

Mohammad Hatta lahir di Bukittinggi pada 12 Agustus 1902. Wakil Presiden pertama Republik Indonesia itu memiliki nama lahir Mohammad Athar. Ditelurusi dari perpusnas.go.id, Jumat (5/8/2022), Moh Hatta lahir dari keluarga seorang ulama asal Minangkabau. Hatta lahir dari pasangan Haji Muh. Djamil dan Siti Saleha.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Biografi Moh Hatta saat kecil menyebutkan bahwa dia menghabiskan masa pendidikan sekolah dasar di Sekolah Melayu. Pada tahun 1913-1916, dirinya melanjutkan sekolah ke Europeesche Large School di Padang.

Ketika usianya memasuki 13 tahun, Moh Hatta berhasil lulus untuk masuk ke HBS (SMA) di Jakarta. Akan tetapi atas saran ibunya, Hatta meneruskan sekolah di MULO, Padang. Setelah itu barulah ia berangkat ke Jakarta.

Sejak masa sekolah Moh Hatta termasuk aktif dalam kegiatan organisasi. Bahkan, dirinya pernah bergabung bersama Jong Sumatranen Bong yang ada di Padang sebagai bendahara.

Baca Juga : Megawati Nakal dan Tomboi, Berubah Saat Bertemu Bung Hatta

Lulus di tahun 1921, Hatta memutuskan terbang ke Rotterdam, Belanda untuk sekolah bisnis di Nederland Handekshogeschool. Sejauh apapun Moh Hatta pergi untuk mengejar ilmu, dirinya selalu aktif berorganisasi. Berkat itulah kemampuan politiknya semakin berkembang.

Abdul Moeis menjadi salah satu tokoh yang diidolakannya. Menurut digilib.iain-jember.ac.id yang dilansir Jumat (5/8/2022), Bung Hatta dikenal sebagai tokoh yang memiliki karakter santun, sederhana, dan jujur.

Pengasingan dan Penjara

Biografi Moh Hatta berlanjut pada tahun 1927. Pada tahun itu Moh Hatta sempat ditahan oleh pemerintah Belanda bersama dengan Ali Sostroamidjojo, Muh. Natsir, dan Abdul Madjid. Hal tersebut karena dirinya menentang Imperialisme dan Kolonialisme Belanda.

Hingga pada tahun 1932, Hatta kembali ke Indonesia dan membentuk Partai Nasional Indonesia (PNI) bersama Sutan Syahrir. Namun bukan perjuangan namanya jika tak ada halangan.

Baca Juga : Biografi Fatmawati: Murid Bung Karno yang Jadi Ibu Negara Pertama

Pada 1934, keduanya ditahan oleh Belanda dan dipenjara di Jakarta. Kemudian, Bung Hatta diasingkan ke Digul selama setahun. Selanjutnya diasingkan ke Banda Neira selama 6 tahun. Tak sampai di situ, Moh Hatta dipenjara selama setahun di Sukabumi.

Masih tentang biografi Moh Hata, melansir dari laman kemdikbud.go.id, Moh Hatta dibebaskan saat Jepang mulai menduduki Indonesia. Dirinya didaulat menjadi penasihat pemerintah Jepang. Hatta memanfaatkan peran tersebut untuk membela kepentingan rakyat Indonesia.

Momentum Bung Hatta bersanding bersama Soekarno membuat keduanya dijuluki dwitunggal. Keduanya berdampingan dalam upaya merebut Kemerdekaan Indonesia di tahun 1945. Salah satunya terkait penyusunan teks Proklamasi yang dilakukan oleh dwitunggal beserta tokoh lain.

Sosok Moh Hatta yang bijaksana membuatnya mampu menjadi penengah antara Soekarno dan para pemuda yang saat itu mendesak untuk mempercepat deklarasi kemerdekaan.

Cinta pada Buku

Moh Hatta dan Soekarno dipercaya untuk menandatangani teks Proklamasi atas nama Bangsa Indonesia. Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 di kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No.56, Jakarta.

Baca Juga : Sebelum Ada Rupiah, Ini Mata Uang Indonesia

Sebutan cendekiawan dan politikus layak disematkan kepada Moh Hatta apabila dilihat dari latar belakang organisasi dan pendidikan. Selain itu kiprahnya sejak Indonesia berhasil menggapai kemerdekaan.

Namun tahukah Anda? Biografi Moh Hatta menyebutkan bahwa Wakil Presiden pertama Indonesia itu mendapatkan sebutan Bapak Koperasi. Menurut penelusuran Solopos.com pada laman ugm.ac.id, Moh Hatta menjadi inisiator pendirian Koperasi Indonesia.

Ilmu yang ia bawa dari sekolah bisnis Rotterdam membawa dampak besar pada gagasan kenegaraan. Dirinya merupakan salah satu pencetus konsep ekonomi kerakyatan.

Selain itu, Moh Hatta ternyata juga pandai menulis. Karya tulisnya berjudul Namaku Hindania pernah dimuat di majalah Jong Sumatera. Bakatnya muncul buah dari kegemarannya membaca. Kala itu, saat ia masih berada jauh di Belanda, banyak surat kabar di Indonesia yang mengutip tulisan Moh Hatta.

Ketika dirinya diasingkan, buku-buku favorit tak pernah tertinggal. Rasa cintanya pada buku tertuang dalam beberapa mahakarya tulisan dengan berbagai topik. Mulai dari filsafat, ilmu pengetahuan, wawasan kebangsaan, ekonomi, pendidikan, hingga keagamaan.

Baca Juga : Mobil Presiden Soekarno, dari Rampasan Jepang Hingga Hadiah Rusia

Mundur dari Jabatan

Biografi Moh Hatta sampai pada keputusannya mengundurkan diri dari jabatan Wakil Presiden pertama Republik Indonesia pada 1 Desember 1956. Dikutip dari berbagai sumber, saat itu Moh Hatta mengalami perbedaan pendapat dengan Presiden pertama Indonesia, Soekarno.



Melansir dari situs bisnis.com, Jumat (5/8/2022), Hatta dan keluarga pindah dari rumahnya di Jl Medan Merdeka Selatan 13 ke Jl Diponegoro 57 seusai mengundurkan diri. Dirinya tak pernah sekalipun menyesal meskipun harus meninggalkan posisinya sebagai orang nomor dua di Indonesia.

Moh Hatta menikmati masa pensiun sebagai Wakil Presiden pertama Indonesia dengan menulis buku dan mengajar. Meskipun sudah lepas dari jabatan, pada tahun 1957 Moh Hatta masih menerima dan menghadiri undangan dari Pmerintah RRC. Rakyat RRC masih menganggap Moh Hatta sebagai ‘a great son of his country’, terbukti dari sambutan yang lansgsung diberikan oleh PM Zhou Enlai kepada Moh Hatta.

Di tahun 1980, Moh Hatta menghembuskan nafas terakhir. Jenazahnya dimakamkan di Pemakaman Tanah Kusir, Jakarta. Demikian biografi Moh Hatta, Wakil Presiden pertama Republik Indonesia.

Baca Juga : Radio Rakyat Dilarang Penjajah Jepang, Radio Umum Berkumandang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya